Lombok Utara, CNN Indonesia --
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara memantau angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Gili Trawangan, Lombok Utara. Pantauan tersebut membuktikan angka kunjungan wisman saat Ramadan tidak menurun.
Tingkat hunian sejumlah hotel rata-rata mencapai 85%. Gili Trawangan mencatat persentase tingkat hunian tertinggi.
“Senin (5/6/2017) kemarin, kami bersama Dispar Kabupaten Lombok Utara menggelar diskusi informal dengan pelaku industri pariwisata di sana.
General manager hotel,
guide, hingga kusir Cidomo diajak
sharing. Ternyata tingkat okupansi hotel di Gili Trawangan tetap tinggi,” ujar Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar, Hiramsyah S Thaib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan tersebut membuktikan
general manager hotel berbintang di Gili Trawangan justru sumringah saat Ramadan. Tingkat okupansinya rata-rata sudah 83%.
“Bahkan ada
general manager yang bilang hotelnya mulai 20-29 Juni sudah
close. Sudah habis di-
booking wisman dan wisnus,” paparnya.
Persentase tersebut tak berbeda jauh dari data yang dikeluarkan Dispar Kabupaten Lombok Utara. Tingkat hunian hotel di Gili Trawangan sudah mencapai 85%.
"Ramadan tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan. Okupansinya masih tinggi. Ada di kisaran 85%,” papar Kabid Pengembangan Destinasi dan Usaha Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Wayan Bratayasa.
Wayan melihat keseriusan dan semangat yang ditunjukkan pelaku bisnis pariwisata di Gili Trawangan. Bahkan mereka juga memberi masukan mengenai pembenahan infrastruktur pariwisata.
"Misalnya penataan pinggiran pantai di sepanjang Gili Trawangan. Para pelaku bisnis pariwisata berharap ini bisa segera dibersihkan dari bekas material yang masih terbengkalai setelah penertiban bangunan pinggir pantai pada Februari 2017," katanya.
Selain itu, perbaikan dari sarana jalan lingkar dan saluran air drainase di Gili Trawangan diharapkan bisa segera dilakukan agar pada saat musim hujan tidak tergenang dan menyebabkan banjir.
"Juga pengelolaan sampah harus dilakukan secara profesional. Ini penting untuk segera dilakukan demi mengatasi masalah sampah yang sudah kritis di Gili Trawangan," tambahnya.
PIC Destinasi Prioritas Mandalika, Taufan menjelaskan, terdapat sejumlah fasilitas penginapan mulai kelas melati hingga hotel bintang di Gili Trawangan. Ada juga penginapan yang menyajikan wisata
family friendly, termasuk sajian kulinernya.
Contohnya Villa Bella yang terletak dekat pantai dan sepuluh menit berjalan kaki dari Pelabuhan Gili Trawangan.
"Tempat ini enggan menyediakan minuman beralkohol di dalam penginapannya. Selama bulan suci Ramadan, Villa Bella menyiapkan paket Ramadan untuk para wisatawan," kata Taufan.
Manajemen Villa Bella menyediakan berbagai takjil mulai dari kurma, es kelapa, hingga es buah untuk berbuka puasa. Selain itu juga memberikan penjelasan seputar bulan suci Ramadan kepada wisatawan yang datang.
“Konsepnya benar-benar
moslem friendly. Petugas Villa Bella bahkan siap mengantarkan para wisatawan yang mau beribadah salat tarawih di Masjid Gili Trawangan,” jelasnya.
Mendengar kabar tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa Gili Trawangan memang magnet periwisata Lombok. Ada kekayaan wisata bahari yang kuat seperti pantai berpasir putih, tempat menyelam, kapal karam, hingga terumbu karang dan beragam jenis ikan yang indah.
Selain Gili Trawangan, Lumbok Utara, juga punya Gili Meno dan Gili Air yang suasananya lebih asri dan lebih natural.
Arief berpesan agar semua sektor bisa bekerja sama dengan industri pariwisata untuk terus melakukan perbaikan dan bersinergi demi mewujudkan target 2019.
“Semua unsur yang menjadi kelemahan terus kita perbaiki dengan melibatkan
stakeholder, pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, pers, dan komunitas. Sinergisitas Pentahelix ini merupakan kunci sukses dalam mengembangkan pariwisata nasional,” tegasnya.