Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Sam Panopoulos mungkin terdengar asing bagi orang awam, namun tidak demikian bagi para penggemar kuliner. Dia adalah orang yang pertamakali menemukan menu Hawaiian Pizza.
Dirinya diklaim sebagai penemu varian pizza, Hawaiian, yang ditaburi topping nanas di atasnya dan menjadi sensasi kuliner di seluruh dunia. Sayangnya ia kini telah meninggal dunia di usianya yang ke-83, Kamis (08/06).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panopoulos merupakan imigran asal Yunani yang pindah ke Kanada tahun 1954 di usia 20 tahun. Di Ontario, Kanada, ia dengan kedua saudaranya menjalankan beberapa usaha restoran.
Restoran pertama di Chatham, sekitar 290 km dari Toronto. Resto yang ini menyajikan kuliner khas Amerika seperti burger, gorengan dan beberapa masakan China. Di awal tahun 1960, Panopoulos mulai menyajikan menu pizza yang sedang digandrungi di Amerika.
Kreasi ikoniknya sebenarnya berawal dari sebuah eksperimen. Potongan nanas kaleng ditaburkan di atas pizza untuk mengetahui bagaimana rasanya dan sekedar untuk bersenang-senang, seperti yang diungkapkannya awal tahun ini kepada BBC.
“Kami masih muda dalam bisnis ini dan melakukan banyak eksperimen,” ujarnya saat itu. Eksperimen nanas di atas pizza tersebut membuahkan citarasa yang unik, dimana rasa asam dari nanas bercampur harmonis dengan gurihnya potongan daging asap.
Mereka mencoba membagikannya kepada beberapa pelanggan. Tak disangka setelah beberapa bulan, menu tersebut mulai digandrungi dan menjadi tetap di restoran.
Dinamakan Hawaiian Pizza karena saat itu nanas kaleng yang dipakai berasal dari merek Hawaiian. Inovasi ini begitu menggiurkan karena pada masanya, pizza yang populer hanya ditaburi potongan jamur, daging asap, hingga pepperoni.
Ide ini pun ada yang setuju maupun tidak. Perdana Menteri Kanada misalnya, yang sangat mendukung dan mengakui keberadaan kombinasi pizza dan nanas dalam tulisannya di Twitter.
Restoran Satellite, tempat Panopoulos pertamakali menciptakan menu Hawaiian Pizza ini telah dijual dan pindah ke London, Ontario. Dalam obituarinya, keluarga Sam menyebutnya sebagai ‘kepribadian yang tak terlupakan’.
(frt/frt)