Aksi Boikot Qatar Batalkan 23 Ribu Penerbangan per Pekan

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jun 2017 13:04 WIB
Menurut riset Travelport, pembatalan penerbangan terbanyak datang dari destinasi Arab Saudi.
Ilustrasi, (REUTERS/Fabian Bimmer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan sejumlah negara di Timur Tengah yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar membuat 23 ribu penerbangan dari dan menuju Doha dibatalkan setiap pekan.

Tingginya jumlah penerbangan yang dibatalkan menyusul kebijakan negara-negara tersebut melarang maskapainya untuk terbang ke Qatar, dan sebaliknya melarang Qatar Airways terbang ke negaranya.

Selain itu, Doha juga terkenal sebagai salah satu bandara penghubung utama penerbangan jarak jauh lintas benua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pekan lalu, pemesanan tiket yang dibatalkan untuk semua maskapai yang terbang dari dan menuju Doha sebanyak 23 ribu tiket," kata juru bicara Travelport, perusahaan penyedia platform penjualan tiket global dikutip dari The National, Rabu (14/6).

Menurut riset Travelport, pembatalan penerbangan terbanyak datang dari destinasi Arab Saudi. Seperti diketahui, maskapai internasional menjadikan Doha sebagai penghubung penerbangan sebelum membawa penumpangnya melakukan ibadah umrah dan haji di Arab Saudi.

Beberapa maskapai yang sampai saat ini diharamkan pemerintah negaranya untuk terbang ke Doha adalah FlyDubai, Emirates, Air Arabia, dan Etihad.

"Bagi penumpang, boikot tersebut membuat negara tujuan wisatanya menjadi terbatas. Sehingga banyak yang membatalkan liburan di Timur Tengah," kata Saj Ahmad, Kepala Analis Lembaga Riset StrategicAero.

Ia memprediksi, imbas boikot tersebut tidak hanya buruk bagi Qatar dan Qatar Airways yang menjadi maskapai milik negara, namun juga bagi bisnis maskapai-maskapai lain yang menjadikan Doha sebagai penghubung penerbangan jarak jauhnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER