Lombok, CNN Indonesia --
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan berbagai cara untuk menghasilkan SDM pariwisata yang berkualitas. Giliran Lombok, Nusa Tenggara Barat membuktikan keseriusannya untuk mencetak SDM pariwisata yang profesional.
Lombok telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata 3 (LSPP3) lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi disingkat (BNSP) bernama LSP Pariwisata Bina Kompetensi yang beralamat di Hotel Puri Saron Jalan Raya Senggigi.
LSP merupakan sebuah lembaga independen yang memiliki tugas melaksanakan uji kompetensi. Setiap masyarakat, baik secara individu maupun kelompok dapat mengajukan diri untuk dilakukan uji kompetensi pada bidang yang mereka inginkan, secara unit kompetensi, kluster, atupun okupasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"LSP Lombok ini memiliki ruang lingkup hotel, restoran dan pemandu wisata. Hal tersebut merupakan kebutuhan akan SDM pariwisata di Lombok yang saat ini sangat membutuhkan profesi tersebut," kata Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Ahman Sya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/6/2017).
Ahman Sya mengatakan, akan dilakukan uji kompetensi di berbagai daerah dengan berbagai bidang yang akan disertifikasi. Hal itu dilakukan untuk mencapai target Sertifikasi Kompetensi SDM Kepariwisataan sebanyak 65 ribu orang di tahun 2017. Khususnya untuk dunia pendidikan, yakni SMK, perguruan tinggi pariwisata, serta industri pariwisata.
"LSP Lombok memiliki nomor lisensi BNSP-LSP-718-ID yang memiliki masa berlaku hingga 17 April 2020. Kami butuh SDM pariwisata lebih banyak di Lombok. Uji kompetensi juga dilakukan sebagi upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap melayani," ujar Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Wisnu Bawa Tarunajaya.
Wisnu mengatakan bahwa telah dilaksanakan uji kompetensi perdana terhadap 100 orang pada bidang hotel dan restoran, sekaligus diserahkannya secara simbolis sertifikat lisensi yang dikeluarkan oleh BNSP. Sertifikat lisensi diterima lansung oleh Ketua LSP Lombok, I Nyoman Agus Haryanto.
"Uji kompetensi bertujuan membangun kesiapan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata untuk menyambut peningkatan jumlah wisman dan wisnus. Akademisi, siswa SD, dan SMP juga dipersiapkan untuk membangun kesadaran pentingnya sektor pariwisata Indonesia," ucapnya.
Seperti diketahui, LSPP3 merupakan lembaga yang berwenang melakukan uji pada pendidikan dan industri Sementara LSPP1 hanya ditujukan pada sekolah atau perusahaan yang bersangkutan.
Hingga saat ini LSPP3 berjumlah 34 lembaga yang tersebar di 15 provinsi sedangkan LSPP1 berjumlah 50 lembada yang tersebar di beberapa sekolah di beberapa provinsi di Indonesia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memahami bahwa SDM merupakan kunci dari semua persoalan mendasar bidang pariwisata. Oleh karena itu, membangun SDM pariwisata tidak bisa ditunda-tunda.
"Untuk mencapai target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah, perlu didukung sumber daya manusia yang profesional. Istilahnya menentukan '
who' dulu, baru menjelaskan 'what'. Memastikan siapa
driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana," tutur Arief.