Yogyakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali menggelar program Familirazation Trip atau Famtrip. Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) menilai program ini sangat efektif.
Beberapa waktu lalu, Kemenpar berhasil memboyong 15 Tour Operator dan Tour Travel (TA/TO) India ke destinasi Yogyakarta, Solo, dan Semarang atau biasa disebut Joglosemar. Di sana, rombongan diajak berkeliling mengunjungi berbagai destinasi.
"Terima kasih Kemenpar, ini sangat bermanfaat. Tepat sasaran mengenal Joglosemar dengan Famtrip dan saya yakin mereka akan kembali lagi membawa rombongan dengan paket wisatanya," ujar Ketua ASITA Jawa Tengah Joko Suratno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko mengatakan, Famtrip merupakan promosi pariwisata yang paling efektif. Coba bayangkan saat semuanya dikenalkan langsung ke destinasi wisata yang eksotis dan menarik di Joglosemar. Imbasnya, apa yang mereka lihat, mereka sentuh, mereka rasa, bisa langsung diceritakan dan ditawarkan kepada klien-klien di India.
"Apalagi TA/TO yang dibawa Kemenpar ini salah satu yang terbesar, efeknya akan sangat dahsyat sekali dan kami
tour travel di Jateng juga harus siap menawarkan destinasi yang terbaik dan penyambutan yang bagus untuk mereka. Apalagi kalau Kemenpar terus melebarkan
famtrip-nya mengajak Wisman Tiongkok. Hal itu akan membuat pergerakan pasar bukan hanya Bali yang dikenal dunia, namun juga Joglosemar semakin naik daun," ujar dia.
Salah satu peserta Famtrip dari India, Bindra Hardeep Singh dari Valcomm Travel Corp mengatakan, Joglosemar benar-benar membuat takjub. Di hari pertama, Para TA/TO dari India menginap di Gumaya Hotel Tower Semarang. Lalu mereka diajak
dinner di Koenokeoni Caffe Galerry. Setelah itu, diajak ke Sam Po Kong.
"Sangat salut bahwa jalur Laksamana Cheng Ho ternyata melewati Semarang. Ini sejarah yang menarik yang dimiliki Indonesia, selain itu ternyata berita-berita yang terdengar bahwa Indonesia itu tidak aman, ternyata tidak benar, ini buktinya aman-aman saja kok. Malah masyarakat Indonesia sangat ramah," kata Bindra.
Selain ke Sam Po Kong, peserta juga diajak makan siang di Mesastila Resort, Tour Mesastila Coffee Planatation dan pindah Hotel ke Plataran Borobudur Resort and Spa, Magelang. Selanjutnya makan malam di Patio Plataran sambil menikmati malam dan pemandangan Candi Borobudur.
Kemenpar juga mengajak TA/TO India itu Experiencing Andong Village Tour. Mereka diajak makan siang di Manohara Resort Borobudur, berkunjung ke Borobudur, belanja ke Mirota atau Malioboro dan menginap di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort.
Di hari keempat, para TA/TO tersebut dibawa berkunjung ke Prambanan, Sewu, dan Plaosan. Lalu mereka diajak makan di rumah makan Padang, kunjungan ke Gunung Merapi, dan keesokannya pulang ke India.
Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Profesor I Gde Pitana mengatakan, Joglosemar merupakan pintu masuk (
entry gate) bagi wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah dan Jogjakarta. Sedangkan Borobudur yang ditetapkan sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas menjadi magnet utama dalam membangun kerjasama pariwisata Joglosemar.
Sementara Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu mengatakan, kesiapan Joglosemar sebagai destinasi unggulan terlihat dari aksesibilitasnya antara lain memiliki 3 bandara internasional (Bandara Achamad Yani, Bandara New Yogyakarta, dan Bandara Adi Soemarmo). Sebentar lagi juga akan memiliki bandara terbaru, terbesar, di Kulonprogo.
Menariknya, Joglosemar juga menjadi detinasi favorit wisatawan kapal pesiar (
cruise) dunia yang singgah di pelabuhan Tanjung Emas Semarang (Semarang- Borobudur–Solo-Yogyakarta). Selain itu, menjadi destinasi favorit bagi wisman Eropa yang mengikuti paket tour Java-Bali Overland.
"Kesiapan ini menjadikan Joglosemar ditetapkannya sebagai destinasi wisata yang di-
branding (
destination branding) oleh Wonderful Indonesia, selain Greater Jakarta, Greater Bali, Greater Kepri (Kepulauan Riau), Wakatobi Bunaken, Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, dan Bandung," kata Vinsensius. Yang juga diamini Kepala Bidang Perjalanan Wisata Pengenalan Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Heri Retno Indrijani.
Dengan ditetapkannya Joglosemar sebagai branding destination, Kemenpar gencar melakukan strategi branding dan integrated marketing communication Joglosemar bersama Wonderful Indonesia ke mancanegara. Joglosemar mempunyai Borobudur sebagai magnet utama dalam menarik kunjungan wisman.
Borobudur sebagai UNESCO Heritage Site setelah menjadi destinasi prioritas dengan sistem pengelolaan single management diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisman.
Sebagai perbandingan (benchmarking) tahun 2014 Borobudur dikunjungi sebanyak 254.082 wisman. Sedangkan Angkorwat Kamboja dan Georgetown Penang Malaysia juga sebagai UNESCO Heritage Site masing-masing dikunjung 2,3 juta dan 720 ribu wisman.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya selalu mengingatkan dalam berbagai kesempatan, untuk mendatangkan wisman harus mengedepankan tradisi Pentahelix dengan mengolaborasikan lima unsur yaitu Academician, Business, Community, Government dan Media (ABCGM).
"
Inline dengan
corporate culture yang dibangun harus dengan istilah WinWay, Wonderful Indonesia Way. Atau benar-benar the way to win! Tentunya dengan solid, speed, smart. Joglosemar menjadi sangat penting, karena berada di satu dari 10 top destinasi atau 10 Bali Baru. Joglosemar menjadi salah satu pilar dari destinasi prioritas dengan ikon Borobudur yang harus terus dipromosikan selain Bali," ujar Arief.