Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai seorang model transgender, Andreja Pejic kerap diwawancara oleh banyak media seputar seksualitas hingga hal-hal pribadi terkait organ intimnya. Iapun mengaku lelah menjawab semua pertanyaan tersebut.
Model berusia 25 tahun tersebut awalnya dikenal sebagai model androgini sebelum akhirnya memutuskan berganti kelamin. “Aku lelah menjawab pertanyaan tentang organ intimku. Apakah cerita tentang itu akan memberikan dimensi yang baru kepada karierku dan membuatku lebih dikenang?” ujarnya dalam sebuah wawancara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berpikir mungkin hal tersebut mendongkrak popularitasnya namun ada beberapa hal yang ia ingin simpan untuk diri sendiri dan bukan untuk konsumsi publik. Ia bahkan hingga saat ini masih kesal jika melihat artikel yang menyebut dirinya seorang model lelaki atau yang judulnya seakan menyebut tentang anomali lelaki.
Operasi pergantian kelamin telah ia lakukan di tahun 2013 dan sejak umur 14 tahun, ia sudah mengonsumsi pil hormon. “Aku tidak merekomendasikannya,” saat menjawab tentang konsumsi pil yang dipesannya dari toko obat online.
[Gambas:Instagram]Karier model Pejic hingga saat ini terus berlanjut dan memantapkan identitasnya sebagai model wanita, bukan pria ataupun androgini, dimana ia bisa memeragakan busana untuk kedua gender. Bermigrasi dari Boznia dan Herzegovina ke Australia, ia pertamakali ditemukan oleh agen model saat makan di sebuah restoran siap saji di umur 16 tahun.
Dari banyak wawancara, ia juga banyak ditanyakan soal feminisme, namun baginya ada banyak hal yang lebih penting dari itu. Salah satunya adalah misi kemanusiaan, dimana ia bisa membangun dunia yang lebih baik dan bukan sekedar kampanye media sosial yang hanya menempelkan tagar dan status belaka.
“Seperti di tahun 1960-an dimana orang melakukan gerakan. Kamu berjuang untuk bertahan hidup hari ke hari,” ujarnya kepada
Refinery29.
Ia juga menambahkan bagi para pembenci transgender yang berpikiran jika ia tampil di sampul majalah, maka dianggap sudah banyak orang yang menerima LGBT. Tapi hal tersebut sebenarnya tidak cukup untuk menopang hidup. Lain soal jika seseorang telah menjadi selebriti di Hollywood seperti keluarga Kardashian, barulah kemiskinan sedikti terangkat darinya.
(frt/frt)