Perawat Makam TPU Karet Bivak Tetap 'Ngantor' Jelang Lebaran

Patricia Diah Ayu Saraswati | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2017 14:05 WIB
Tak hanya saat Ramadan atau Lebaran, perawat makam juga sibuk "pergi ke kantor" setiap hari, sesuai jadwal dan permintaan ahli waris.
Suasana TPU Karet Bivak di Jakarta Pusat. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Ramadan dan Lebaran, umat Islam di Indonesia memiliki tradisi nyekar atau ziarah ke makam kerabat. Di Jakarta, salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ramai dikunjungi ialah Karet Bivak di Jakarta Pusat.

Berbeda dengan awal Ramadan, menjelang Lebaran, tepatnya Jumat (23/6) siang, suasana di pemakaman seluas 16,2 hektare itu terpantau masih sepi peziarah.


Yang ramai justru kehadiran para perawat makam yang terlihat sibuk membersihkan makam-makam yang jika ditotal berjumlah lebih hampir 48 ribu unit itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang perawat makam, Gunawan, mengatakan kalau TPU Karet Bivak memang biasanya sepi peziarah menjelang Lebaran. Mereka baru datang di saat atau setelah Lebaran.

"Setelah Salat Ied itu biasanya ramai, juga sampai setelah Lebaran,” kata Gunawan di sela kesibukannya memangkas rerumputan makam yang dititipkannya.

Perawat Makam TPU Karet Bivak Tetap 'Ngantor' Jelang LebaranIlustrasi. Tradisi nyekar kerap dilakukan umat Muslim di Indonesia jelang Ramadan dan Lebaran. (CNN Indonesia/Hesti Rika)


Sebagai seorang perawat makam, Gunawan tidak hanya “pergi ke kantor” menjelang Lebaran saja. Ia memiliki jadwal tetap untuk membersihkan setiap makam yang dititipkan kepadanya.

Tugas utama yang dilakukan Gunawan dan perawat makam lainnya ialah memangkas dan menyiram rumput lalu membersihkan sampah yang menumpuk di sekitarnya.

Hampir 30 tahun Gunawan telah menekuni profesinya. Selama tiga dekade, ia mengaku tak pernah mendapatkan permintaan aneh dari ahli waris yang menitipkan makam kepadanya.

“Belum pernah dapat permintaan yang aneh. Biasanya mereka menghubungi saya sebelum ziarah, jadi saat datang makam sudah rapi,” ujar Gunawan.


Walau terbilang sepi, ada beberapa peziarah yang juga terlihat mendatangi TPU Karet Bivak. Muhammad Arif Siregar salah satunya.

Arif mengungkapkan, tradisi nyekar sebelum Lebaran memang sudah menjadi kebiasaan keluargnya yang berasal dari Sumatera.

“Tradisi kami dari Sumatera itu ziarahnya sebelum Lebaran. Saat Lebaran justru tidak boleh ziarah," kata Arif.

Perawat Makam TPU Karet Bivak Tetap 'Ngantor' Jelang LebaranIlustrasi. Tak hanya saat Ramadan atau Lebaran, perawat makam juga sibuk "pergi ke kantor" setiap hari, sesuai jadwal dan permintaan ahli waris. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Kalau Arif melakukan karena kebiasaan keluarga besar, berbeda halnya dengan Adi Wibowo.

Adi melakukan tradisi nyekar sebelum Lebaran dikarenakan dirinya harus segera mudik ke Tegal.

“Setelah ziarah saya berencana mudik. Kalau setelah mudik takutnya malah tidak sempat,” ujar Adi.


TPU Karet Bivak juga merupakan peristirahatan beberapa tokoh terkenal di Indonesia, seperti Benyamin Sueb, Bing Slamet, Chairil Anwar, HIM Damsyik, Fatmawati (istri dari Presiden Soekarno), Iwan Tirta (perancang busana), Mohammad Hoesni Thamrin (pejuang nasional) dan Pangeran Jayakarta (pendiri Jakarta).

Pemakaman ini mulai mengalami keterbatasan lahan pada 2007, sehingga pada saat itu beberapa keluarga sepakat untuk menumpuk makam kerabatnya menjadi satu unit.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER