TAJIL

Bagaimana Hakikat Takbiran Sebelum Idul Fitri?

Rahman Indra | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jun 2017 10:23 WIB
Takbir adalah ucapan 'Allahu Akbar' yang mengagungkan Allah SWT, dan mestinya dilakukan dengan kerendahan hati, tidak membuat takut orang lain.
Takbir adalah ucapan 'Allahu Akbar' yang mengagungkan Allah SWT, dan mestinya dilakukan dengan kerendahan hati, tidak membuat takut orang lain. (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang hari kemenangan atau hari raya Idul Fitri, umat Islam mendengungkan Takbir atau ucapan 'Allahu Akbar'. Ada juga yang kemudian melakukan arak-arakan atau takbiran keliling. 

Ada yang beranggapan takbir adalah bentuk syukur bahwa esok hari kemenangan. Ada juga yang menilai tradisi itu dulunya dari rumah ke rumah, tapi sekarang cukup didengungkan di masjid. 

KH Maman Imanul Haq, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, mengatakan takbir diucapkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ada anjuran syiar, bahwa pada malam Idul Fitri, dari mulai ditentukan masuk 1 Syawal sampai Imam Idul Fitri naik, kita dianjurkan bertakbir, baik di masjid, bersama keluarga, atau acara takbir keliling," ungkapnya dalam seri video Tanya Jawab Seputar Islam (TAJIL) di CNNIndonesia.com.

Takbir, kata dia, di satu sisi menunjukkan kemenangan, selain itu juga pengakuan bahwa yang maha agung itu Allah SWT. Kekuasaan atau kekayaan yang dimiliki, serta saudara yang banyak itu tidak ada apa-apanya, karena yang Maha Agung dan abadi hanya Allah SWT.

"Jadi sangat tidak elok, jika takbiran dilakukan sampai harus menakuti orang lain, atau tidak disiplin dalam berlalu-lintas," ujarnya.


KH Maman berpesan agar takbiran tidak sampai menganggu atau membuat orang lain ketakutan.

"Takbir haruslah menumbuhkan sikap mengagungkan Allah dan kerendah-hatian," ujarnya. Dengan begitu, takbir yang dilakukan akan menjadi takbir yang penuh makna. (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER