Probolinggo, CNN Indonesia -- Masyarakat Tengger Bromo selalu melaksanakan upacara adat Yadnya Kasada setiap tahunnya. Terkait hal itu, sejumlah persiapan pun mulai dilakukan.
Upacara yang akan dilangsungkan pada 9-10 Juli 2017 ini bahkan sudah digelar beberapa rangkaian acara sejak Januari 2017.
Salah satunya
event Parents Day di SMKN 1 Ngepung Sukapura-Probolinggo yang dilaksanakan pada April 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari sebelum pelaksanaan upacara adat Yadnya Kasada juga akan dilangsungkan
event bertajuk Eksotika Bromo. Rencananya, upacara adat Yadnya Kasada akan di gelar pada 7-8 Juli 2017.
‘’
Event Ini memang baru dilaksanakan tahun ini. Melibatkan ratusan seniman dari berbagai daerah,’’ kata Sesepuh suku Tengger, Supoyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/7/2017).
Menurut Supoyo,
event ini merupakan kerja bareng masyarakat Tengger dengan para seniman berbagai daerah,
Event ini juga didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, serta
stakeholder lainnya.
Yadnya Kasada jua menjadi bagian dari ritual adat pada bulan ke-14 penanggalan Suku Tengger. Selain itu juga menjadi agenda wisata tahunan yang mengundang ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pelaksanaannya akan digelar di Pura Luhur Poten yang terletak di kaki Gunung Bromo. Menurut catatan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), saat perayaan Kasada setidaknya 3.000 wisatawan akan membanjiri kawasan Bromo.
Supoyo yang juga anggota DPRD Kabupaten Probolinggo ini mengatakan, pada tahun sebelumnya, sejumlah rangkaian kegiatan selalu diadakan menjelang pelaksanaan upacara Kasada. Salah satunya pawai obor. Namun untuk tahun ini kegiatannya lebih besar dan melibatkan banyak
stakeholder.
‘’Ada pemda, ada Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW), juga melibatkan banyak biro travel untuk mempromosikan
event, serta para seniman dari berbagai daerah,’’ jelas Supoyo.
Event Eksotika Bromo yang dilaksanakan menjelang upacara Kasada ini terhitung cukup besar. Bahkan hadir pula artis
multitalent Ayushita Widyartoeti Nugraha dan Sha Ine Febriyanti. Dua artis ibu kota ini bakal tampil membawakan Puisi dengan tema Puisi Kidung Tengger.
Salah satu koreografer asal Malang, Heri Prasetyo, sosok dibalik pementasan sendratari Kidung Tengger mengatakan, selain menampilkan artis ibu kota,
event Eksotika Bromo juga akan menampilkan beberapa jenis kesenian dari sejumlah seniman.
Kesenian yang akan ditampilkan antara lain Tari Topeng Gunungsari, Perkusi UI Daul Madura, Tari Topeng Gunungsari, Jegog Suar Agung Bali, dan Singo Ulung yang merupakan tarian khas Bondowoso.
‘’Untuk sendratari Kidung Tengger akan melibatkan para mahasiswa STKW,’’ katanya.
Menurut lelaki paruh baya yang sering dipanggil Hery Lentho ini, pihaknya berharap acara yang pertama kali digelar untuk memeriahkan upacara adat Tengger, Kasada bisa menjadi agenda tahunan.
‘’Teman-teman seniman sudah bertekad untuk menyukseskan
event ini, apalagi acara ini memperoleh banyak dukungan,’’ kata lelaki yang pernah menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk kategori kreator seni pertunjukan pada 2014 lalu.
Berikut merupakan rangkaian
event Eksotika Bromo:
- Jumat (7/7/2017) di lautan pasir akan ditampilkan Tari topeng Gunungsari Tengger, Musik Daul Sakera Pamekasan, Jaranan Wahyu Tunas Budaya, Musik Jegog Suar Agung Jembrana Bali, Jaranan Slining, dan Tari Mahameru dari Lumajang.
- Sabtu, (8/7/2017) akan ditampilkan Puisi Kidung Tengger, Sendratari Kidung Tengger, Tari Topeng Gunungsari, Musik Daul Sakera Pamekasan, Jegog Suar Agung Jembrani Bali, Tari Pepe ‘Pepe’ Bainea Ri Gowa, dan Reyog Ponorogo.
Sementara itu, di lokasi Desa Wisata Jetak akan dilangsungkan Pawai Obor, Konser Musik Wadya Bala STKW, Tari Pepe ‘pepe’ Binea Ri Gowa, dan Jaranan Wahyu Tunas Budaya pada 7-8 Juli 2017.
Ketika ditanya mengenai berbagaikegiatan tahunan Kasada dan berbagai pra-
event-nya, Arief berharap penyelenggaraannya bisa semakin membaik.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, ketika ditanya soal berbagai pra-
event dan kegiatan tahunan Kasada itu berharap semakin tahun semakin membaik. Fasilitas publiknya juga semakin baik. Arief sering menyebut kegaitan pra-
event sebagai pemanasan menuju hari H.
"Di banyak destinasi wisata di Tanah Air,
critical yang sering dikeluhkan wisatawan yaitu soal sampah dan toilet. Saya berharap itu dikelola lebih baik di Bromo, yang menjadi satu dari 10 Destinasi Prioritas itu," katanya.