Yogyakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak mau melewatkan konferensi internasional TEFL Asia ke-15 dan TEFLIN ke-64 di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta.
Melalui Divisi Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah, Kemenpar pun menawarkan sejumlah paket wisata kepada 1.500 peserta konferensi tersebut.
"Kami ingin jadi tuan rumah yang terbaik, karena itu semua potensi wisata Yogyakarta kami gali. Semuanya akan ditawarkan ke peserta konferensi," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti dalam rilisnya, Rabu (12/7/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua paket wisata ditawarkan kepada peserta yang berasal dari China, India, Israel, Jepang, Malaysia, Mongolia, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Srilanka, dan Vietnam.
Paket pertama dinamakan Morning Package dengan tujuan Keraton Yogyakarta, Merapi Volcano, Lava Tour, dan Candi Borobudur. Sementara paket kedua yakni Afternoon Package yang meliputi Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, dan Sendratari Ramayana.
"Ya, sayang banget kalau ke Yogyakarta tapi tidak menikmati wisatanya, Yogyakarta itu bukan hanya terkenal akan seribu julukannya, tetapi ada juga kuliner, alam, seni, dan budaya, peninggalan purbakala,
heritage keraton, arsitektural gedung- gedung peninggalan Belanda, sampai seni tradisi. Semuanya ada di Yogyakarta," tambah Esthy.
Di lain pihak, Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo mengatakan, pertemuan yang digelar 13-15 Juli ini makin memantapkan posisi Indonesia yang layak sebagai destinasi wisata Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE).
“Ini kegiatan yang bagus untuk mencari dan memperluas
networking. Kita memang fokus pada wisata MICE. Yogyakarta memiliki objek wisata, juga memiliki fasilitas
convention hall, lengkap amenitasnya, dan mempromosikan MICE-nya".
Selama tiga hari, pertemuan ini mengambil berbagai macam topik seperti Alternative Approaches and Methodologies, Education/Language Policy, Language Acquisition, Curriculum Design, Flipped Classroom Teaching, dan lain-lain.
"Akan tampil sebagai
keynote speaker adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir. Selain itu sebagai pembicara sebanyak 11 peneliti dan dosen yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka di dunia, seperti Anita Lie, Anthony J. Liddicoat dan Diane Tedick dan lain-lain," lanjutnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, jumlah wisatawan ke Yogyakarta yang identik dengan kota budaya dan kota pariwisata sangat cocok untuk menggelar konferensi.
Kunjungan ke Yogyakarta akhir-akhir ini melonjak sangat tajam, terlebih setelah kedatangan Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama ke Yogyakarta yang membawa efek positif yang luar biasa bagi pelaku pariwisata.
"Orang jadi tahu mana itu Becici, Dlingo, Bantul tidak hanya candi-candinya saja yang indah tapi banyak hal lain di Yogya yang bisa di-
eksplore. Silakan berkonferensi. Nikmati kuliner, budaya, dan destinasi kelas dunia di Yogyakarta," kata Arief.