Semarang, CNN Indonesia -- Pariwisata di Kota Semarang makin diminati warga Eropa dan Asia. Belakangan perwakilan kota Jianyang, China datang ke kantor wali kota Semarang untuk mengajak kerja sama.
Pimpinan delegasi Jianyang City Party Secretary, Yang Xin Qiang mengakui Kota Semarang memiliki kedekatan histori dengan China. Salah satunya kehadiran Laksamana Cheng Ho yang merupakan orang China yang berlabuh ke Semarang.
“Mudah-mudahan antara pemerintah Semarang dan Jianyang bisa menjalin kerja sama. Dimulai dari bidang pariwisata. Semarang dan Jianyang sama-sama memiliki tempat wisata yang menarik,” ujar Yang Xin Qiang dalam rilisnya, Kamis (13/7/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niatan delegasi Jianyang ini mendapat repons positif dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Dia mengatakan, ada banyak destinasi wisata di Semarang yang bisa ditawarkan ke wisman China.
Mulai dari wisata religi seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Semarang (Kauman), dan Klenteng Sampoo Kong. Kemudian ada wisata kota, yakni Lawang Sewu, Kota Lama. Sedangkan wisata edukasi, yakni Bonbin Mangkang, Taman Lele, dan Museum Mandala Bhakti. Ada juga wisata kuliner, yakni di pusat oleh-oleh Pandanaran.
"Kami juga tengah mengembangkan wisata alam Air Terjun Kalipancur dan Kampung Pelangi di mana ada sekitar 390 rumah yang dicat berwarna-warni seperti pelangi," tambah Hendrar.
Hendrar menambahkan, dengan adanya kerja sama ini akan dapat membuka pasar produk dari Kota Semarang ke China.
“Kami diundang Pemerintah Jianyang untuk kunjungan balasan pada November mendatang. Kami akan ajak beberapa pengusaha Semarang. Dengan adanya kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Semarang tentu juga membawa produk-produk dari sini. Kerja sama ini akan berdampak baik terhadap dunia usaha. Ke depan, kerja sama bisa semakin diperluas," jelas Hendrar.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Kota Semarang itu cukup lengkap sebagai atraksi. Selain destinasi wisatanya, akses menuju Semarang juga sudah sangat mudah.
"Dalam pengembangan destinasi pariwisata itu, rumusnya 3A, yakni Atraksi, Akses dan Amenitas. Khusus akses inilah yang salah satunya yang menjadi keunggulan Semarang," ujar Arief.
Pria asal Banyuwangi ini juga mengapresiasi upaya mengembangkan Bandara Ahmad Yani Semarang. Konsepnya dinilai sangat kreatif karena bandaranya dikembangkan bukan hanya sebagai sarana aksesibilitas, tapi juga estetika pendongkrak atraksi wisata.
"Bandara Ahmad Yani di Semarang itu bisa menjadi ikon wisata, bukan semata-mata infrastruktur transportasi. Ini memberikan harapan baru bagi pariwisata Indonesia yang oleh Presiden Joko Widodo sudah ditetapkan sebagai core economy bangsa," ucap Arief.