Jakarta, CNN Indonesia -- Ada beberapa jenis kuliner dengan menggunakan nama bubur yang sebenarnya bukan makanan utama atau pembuka namun pencuci mulut. Sebut saja bubur sum-sum, bubur durian atau bubur ketan hitam.
Di Singapura, ada menu serupa kolak yang juga berkuah dan manis. Makanan tersebut juga dihidangkan sebagai pencuci mulut.
Bubur cha-cha, begitulah sebutannya. Jika kolak tak lengkap tanpa pisang, bubur cha-cha lebih banyak terdiri dari kentang manis dan ubi.
Jika kebanyakan kuah kolak berwarna cokelat, tidak demikian dengan bubur cha-cha. Kuah bubur tersebut berwarna putih karena efek santan dan susu. Rasanya pun tidak jauh dari manis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koki asal Singapura, Roy, yang bekerja di Town Restaurant Fullerton, Singapura mengatakan selain kentang manis dan ubi jalar kukus, bubur cha-cha berisikan tepung tapioka, sagu dan kacang polong berwarna hitam yang membuatnya tampak warna-warni.
Bubur cha-cha, kata Roy, bukan merupakan makanan tradisional Singapura. Sajian tersebut biasa dihidangkan pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek.
"Mereka (warga Singapura) menyukai makanan manis. Bubur cha-cha memang bukan jenis makanan khusus untuk sehat di Singapura tapi mereka sangat suka dengan makanan ini," ujarnya di Ayana, Midplaza, Jakarta Pusat, Rabu (2/8).
Cara membuatUntuk membuatnya, Roy mengatakan, ubi dan kentang manis tentu harus direbus. Setelah itu campurkan semuanya ke dalam air dan rebus untuk kemudian dicampurkan dengan santan. Rebuslah selama 15 menit hingg makanan tersebut dapat disajikan.
Bubur cha-cha memang lebih baik dinikmati dalam kondisi panas. Kelembutan ubi rebus dan kenyalnya tepung tapioka membuat mulut ingin terus mengunyahnya.
Dikatakan Roy, warga Singapura biasa menikmati bubur tersebut kapan saja mereka suka. "Mereka menikmati bubur cha-cha ini kapan saja," tuturnya.
Bubur cha-cha pun tersedia di Restoran Rasa, Ayana, Midplaza, Jakarta Pusat sejak tanggal 2-15 Agustus 2017. Bubur tersebut masuk sebagai salah satu varian makanan dalam Food Festival Singapore 2017 menjelang hari kemerdekaannya.
(frt/frt)