Gorontalo Gunakan Media Sosial untuk Genjot Pariwisata

Advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 06 Agu 2017 16:55 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus fokus untuk memperbaiki aspek homestay, air connectivity, dan digital.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus fokus untuk memperbaiki aspek homestay, air connectivity, dan digital. Ketiganya merupakan tiga hal prioritas di dunia pariwisata saat ini. Maka Kemenpar mendukung segala kegiatan guna mewujudkan hal tersebut.

Salah satunya dengan mendukung acara Bimbingan Teknis Pemasaran Pariwisata Melalui Media Sosial yang digelar Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo. Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Hariyanto dan perwakilan Indonesia Travel, Himawan hadir menjadi narsumber.

”Sangat cerdas dan tepat Pemprov menggelar acara ini, karena berpromosi dengan sosial media adalah cara yang paling efektif dan paling murah untuk mengangkat promosi di Gorontalo,” ujar Hariyanto di acara yang digelar di Hotel Grand Q Gorontalo dari 4-5 Agustus 2017 kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, promosi pariwisata dengan media digital adalah hal yang sangat penting, apalagi bagi generasi millennial. Sebab manfaat promosinya akan viral dan menyebar ke seluruh dunia.

”Gorontalo saatnya menggunakan saluran sosial media ini, mempromosikan destinasi dengan kolaborasi bersama industri, community base, dengan sosial media daerahnya. Ini harus dilakukan dengan konsisten,"katanya.

Acara ini dihadiri 50 pelaku pariwisata yang terdiri dari blogger, duta wisata, vlogger dan mahasiswa jurusan pariwisata. Turut hadir Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dari Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Ketty Bin Umar. Ketty menjelaskan, tujuan pelaksanaan bimtek adalah memberikan stimulasi yang kuat di daerahnya.

"Tujuan dari pelaksanaan bimtek adalah memberikan stimulasi yang kuat serta inspirasi strategi dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kemampuan teknis dalam mengelola media sosial sebagai sarana untuk memasarkan dan pempromosikan pariwisata daerah," ujarnya.

Di hari pertama, bimtek menghadirkan dosen jurusan pariwisata Fakultas Sastra dan Budaya dari Universitas Negeri Gorontalo Rendy Wijaya, pelaku pariwisata Rosyid Azhar, dan pengelola situs Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Iswan Febriyanto.

Dalam presentasi materinya, Rendy menjelaskan, berdasarkan survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016, jumlah pengguna internet di Indonesia berjumlah 132,7 juta orang.

"Untuk para pekerja atau wiraswasta jumlah pengguna internet mencapai angka 82,2 juta orang atau 62 persen, ibu rumah tangga 16,6 persen atau 22 juta orang, mahasiswa 10,3 juta orang atau 7,8 persen, pelajar 8,3 juta orang atau 6,3 persen dan lainnya 796 ribu atau 0,6 persen,” jelasnya.

Lalu pengguna internet di Indonesia yang menggunakan smartphone sebanyak 63,1 juta atau 47,6 persen, yang menggunakan smartphone dan komputer 67,2 juta orang atau 50,7 persen dan pengguna komputer 2,2 juta orang atau 1,7 persen.

Di lain kesempatan, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Kemenpar akan membawa menjaring 20 juta wisatawan di 2019.

Caranya dengan mengusung prinspi Go Digital. Wonderful Indonesia harus tumbuh dan menyalip dua rival utamanya, yakni Malaysia Truly Asia dan Amazing Thailand.

Arief yakin dengan jurus Go Digital-nya, Indonesia bias menyalip teknologi aplikasi, mengejar kecepatan komunikasi data, hingga kompetisi menyediakan konten terbaik.

“Penggunaan digital itu akan membuat pariwisata Indonesia melompat lebih tinggi. The more digital, the more personal, the more digital, the more profesional, the more digital, the more global,” tegasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER