Jakarta, CNN Indonesia -- Kebebasan untuk berekspresi yang mengatasnamakan fesyen seharusnya tak disalahgunakan untuk menyakiti atau membangkitkan kenangan buruk pada orang lain.
Namun sebuah label busana nyatanya melakukan hal yang berbeda. Label ini justru punya misi untuk menggantikan arti swastika, sebuah lambang Nazi.
Sampai saat ini belum jelas di mana lokasi peusahaan busana berlabel KA Design ini. Hanya saja perusahaan tersebut ingin membantu orang untuk mengembalikan ingatan tentang simbol India sekitar 5000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pun meluncurkan berbagai seri sweatshirt dan t-shirt abu-abu dengan gambar swastika. Di bagian tengahnya dilengkapi dengan gambar logo Nazi yang dibingkai dengan pelangi. Mereka mengatakan bahwa ini melambangkan gerakan LGBT.
Mengutip
Metro, faktanya selama bertahun-tahun, tentara Nazi yang dipimpin Hitler mengumpulkan kaum LGBT ke kamp konsentrasi dan membunuhnya.
Namun yang lebih mengerikan lagi, label busana tersebut juga menempelkan kata-kata lain yang bertentangan dengan arti sesungguhnya. Misalnya tulisan Peace, Zen, dan Love di bagian bawah swastika.
"Kami sangat menyukai simbol, bentuk, dan estetikanya. Dan kami ingin berbagi keindahan simbol ini terlepas dari kebencian yang terkait dengannya," kata label tersebut kepada Dazed.
"Proyek ini merupakan langkah awal dari rencana utama kami, dan kami sangat antusias dengan masa depan yang menanti."
Dalam video yang diunggahnya, mereka mengungkapkan sejarah swastika dalam adat India. Swastika menggambarkan kedamaian, cinta, kehidupan, dan semua hal yang baik. Namun tiba-tiba lambang ini berubah arti menjadi kekejaman karena tentara Nazi.
"Swastika kembali dengan damai, cinta, hormat, dan zen," tulis KA Design dalam video di Facebooknya.
[Gambas:Videofb]Dalam perusahaan tersebut, tak ada satu pegawaipun yang pernah bekerja di industri mode sebelumnya. Hanya saja mereka tidak menganggap dirinya sebagai perancang busana profesional. Mereka menganggap dirinya sebagai seorang seniman dan juga pemikir bebas.
Mereka mengaku tak terlalu masalah jika ada yang tersinggung dengan pakaian mereka. Para pendesain pun mengerti jika lambang tersebut membuat Anda merasa 'tak aman,' tapi itu semua hanya karena Anda tak mau melepaskan masa kelam hubungan antara swastika dan Nazi.
"Kami ini mempromosikan cinta dan kedamaian untuk mengingatkan semua orang bahwa manusia bisa jadi lebih baik di masa kini. Ini bukan urusan kami untuk membuat orang melupakan masa lalu."
(chs)