Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendukung diselenggarakannya Lampung Krakatau Festival 2017. Festival itu dinilai sangat tepat untuk memperkuat posisi Lampung sebagai destinasi wisata unggulan di ujung Pulau Jawa dan Sumatera.
Sekadar informasi, nama Krakatau sendiri sudah dikenal di seluruh dunia karena perisitiwa meletusnya Gunung Krakatau beberapa tahun silam.
“Event ini bagus, layak untuk dijual. Total ada lima event di dalamnya. Calender of event di Lampung berjumlah 31, masih kurang. Minimal harus 52 biar setiap Minggu ada event di Lampung. Contohnya di Banyuwangi yang mencapai 72 event per tahun, meski hanya sebuah kabupaten. Di Solo 56 event, semua event akan mendatangkan devisa baik yang dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/8/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief pun mengacungkan dua jempol terhadap komitmen pemerintah Lampung yang menjadikan pariwisata sebagai tiga portofolio industri utama di sana. Dua portofolio lainnya, yaitu manufacturing dan pertanian.
“Terlihat jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung meningkat 30 persen dari pertumbuhan pariwisata nasional dari 2016. Wismannya naik dari 115 ribu jadi 150 ribu, pergerakan wisnusnya menjadi 7,5 juta,” ucap Arief.
Lampung Krakatau Festival diluncurkan oleh Arief bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo di Balairung Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Senin (7/8/2017). Festival yang mengusung tema ‘The Glory of lampung Crown’ ini akan berlangsung di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan pada (25-27/8/2017).
Sementara Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan, Provinsi Lampung harus dapat menangkap peluang dengan berbenah sebagai destinasi wisata yang siap bersaing karena semakin terbukanya akses wisatawan ke Provinsi Lampung.
“Event LKF 2017 harus mampu menjadi atraksi wisata yang menarik, sekaligus menjadi sarana promosi bagi destinasi wisata dengan atraksi dan fasilitas penunjangnya serta tetap mengangkat dan melestarikan seni budaya asli daerah guna menangkap peluang kunjungan wisatawan. Kami mentargetkan penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival tahun ini akan mendatangkan 30 ribu kunjungan wisatawan,” katanya.
Pariwisata Lampung memiliki daya tarik wisata budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade). Melalui penyelenggaraan festival tersebut, Lampung ingin mengenalkan destinasi wisata unggulannya antara lain Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Air Terjun Putri Malu, serta Taman Nasional Way Kambas ke wisatawan.
Ridho juga mengatakan, wisatawan bisa ikut tour ke Gunung Anak Krakatau, melihat keindahan pesta pantai yang digelar di beberapa pantai cantik di Lampung, seperti Pulau Tangkil dan Pantai Mutun di Kabupaten Pesawaran. Lampung juga memiliki 64 air terjun dan 7 kawasan Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Teluk Kiluan, Tanjung Setia, dan Pahawang.
Kegiatan LKF 2017 akan dimeriahkan dengan tiga kegiatan utama. Pertama ada Pesona Kemilau Sang Bumi Ruwa Jurai pada (25-27/8/2017) berupa rangkaian kegiatan Opening Ceremony LKF 2017, Expo Kepariwisataan, Kuliner Lampung, Penampilan Seni Budaya, Pameran Foto Lampung Tempo Dulu dan Kini, serta aneka permainan anak tradisional nusantara.
Kedua ada Tour Krakatau pada (25-26/8/2017) yang merupakan perjalanan wisata bersejarah untuk mengenang meletusnya Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883. Tur dimulai dari Kalianda kemudian singgah di Pulau Sebesi (pulau berpenduduk terdekat dengan Krakatau) selanjutnya ke kepulauan Gunung Krakatau.
Ketiga ada Lampung Culture and Tapis Carnival pada (26/8/2017) yang menampilkan keragaman budaya daerah dalam bentuk parade budaya Lampung dan nusantara. Melalui event ini akan ditampilkan kemegahan dan kekayaan adat budaya Lampung.