Studi Ungkap Rentang Usia Jadi Penentu Langgengnya Hubungan

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2017 10:35 WIB
Sebuah penelitian di Australia mengungkapkan pasangan yang rentang usianya jauh berpotensi tidak langgeng, karena minat yang juga berbeda.
Sebuah studi di Australia mengungkapkan pasangan yang rentang usianya jauh berpotensi tidak langgeng, karena minat yang juga berbeda. Potret Nenek Rohaya (71) dan Slamet (16). (Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu publik dikejutkan oleh pernikahan pasangan Nenek Rohaya yang berusia 71 tahun dan Slamet yang masih 16 tahun. Rentang usia 55 tahun di antara mereka membuat banyak orang bertanya-tanya. 

Seseorang yang sedang jatuh cinta mungkin tidak akan memikirkan soal perbedaan usia. Namun, sebuah studi yang dilakukan selama 13 tahun di Australia menunjukkan jika pasangan yang menikah dengan kesenjangan usia yang cukup jauh cenderung tidak puas dalam pernikahan mereka.

Penelitian itu dilakukan sejak 2001 dengan mengukur kepuasan perkawinan partisipan setiap tahun. Para peneliti menemukan jika pasangan yang tidak terpaut jauh dalam usia lebih banyak menemukan kecocokan pada sejumlah keputusan. Kecocokan itu seperti kebiasaan makan dan anak-anak yang membuat mereka lebih kompatibel dalam jangka panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pasangan yang lebih dekat usianya memiliki kesiapan dalam menghadapi krisis bersama seperti penurunan ekonomi secara tiba-tiba.

"Jika ada dua perbedaan usia, berisiko Anda berdua menginginkan hal yang berbeda dalam hidup. Orang mungkin ingin melakukan perjalanan sementara yang lain telah melakukannya, misalnya, tingkat kematangan dapat bervariasi secara dramatis dan argumen tentang kecemburuan dan uang dapat menjadi hal biasa," ujar pakar kencan, James Preece seperti dilansir dari The Independent, akhir pekan lalu.


Meski demikian, pria yang menikah dengan istri yang lebih muda merupakan orang yang paling bahagia dan hal tersebut dikatakan tidak terlalu mengejutkan. Di satu sisi, pria yang menikah dengan istri yang lebih tua justru merasa tidak puas dalam perkawinan mereka.

Hal tersebut juga terjadi dengan perempuan merasa tidak puas menikahi laki-laki yang lebih tua. Sementara kebahagiaan mereka dapatkan saat menikah dengan pasangan yang lebih muda.

Dengan demikian, penelitian tersebut menunjukkan jika pria dan perempuan lebih memilih pasangan yang lebih muda.


Dari penelitian tersebut ditemukan jika kepuasan tersebut berkaitan dengan keseimbangan. Jalannya perkawinan akan berhasil jika keduanya berkompromi dan belajar satu sama lain. Hal tersebut justru didapatkan dari pasangan tanpa terpaut jauh oleh usia.

"Jika Anda melihat perkawinan dari waktu ke waktu, orang-orang yang menikah dengan pasangan yang lebih tua atau lebih muda cenderung memiliki penurunan kepuasan pernikahan yang lebih besar dibandingkan dengan pasangan berusia sama," ucap peneliti, Terra McKinnish. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER