Jakarta, CNN Indonesia -- Bali kini akan membangun infrastruktur untuk
cruise atau pesiar. Fasilitas itu dibangun di Bali Utara atau lebih tepatnya di Pelabuhan Celukan Bawang mulai Desember mendatang.
"Fasilitas baru ini akan mampu menampung
cruises besar yang mengangkut sebanyak 5.000 penumpang di dermaga dengan kedalaman 11 meter. Terminal baru akan mampu menangani 2.500 pengunjung pada suatu waktu," kata Penasihat Khusus Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo dalam rilisnya, Sabtu (12/8/2017).
Proyek yang akan dilakukan oleh perusahaan pengelola pelabuhan milik negara PT Pelindo III ini diharapkan selesai pada akhir Maret 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelabuhan Celukan Bawang memiliki kedalaman alami sehingga tidak perlu dilakukan pengerukan. Lahan yang luas juga bisa menampung ratusan kendaraan yang akan membawa wisatawan menuju lokasi wisata.
"Dengan bisa berlabuhnya
cruises yang membawa ratusan penumpang ini maka destinasi wisata di Bali Utara, seperti Pantai Lovina, Danau Beratan, Kebun Raya Bedugul, Taman Nasional Bali Barat, Pulau Menjangan juga akan dapat dioptimalkan serta membuka kemungkinan pengembangan destinasi-destinasi baru di kawasan tersebut," tuturnya.
General Manager Pelindo III Celukan Bawang Made Rusly Sunia Jaya menyampaikan sampai saat ini sudah ada
cruise yang berlabuh di Celukan Bawang, seperti Silver Whisper dan Seabourne Encore yang berpenumpang sekitar 2.000-3.000 orang.
“Saat ini Celukan Bawang memang terlalu kecil untuk cruise sebesar Royal Carribean (4.000 orang), tapi potensi pengembangan ada. Untuk berwisata ke Bali Utara melalui pelabuhan Celukan Bawang, ada alternatif jalur udara lewat Banyuwangi dan menyeberang dengan feri satu jam saja. Jadi destinasi wisata seperti Batur Unesco Global Geopark di Kintamani dan Singaraja bisa cepat berkembang,” ujar Made.
Menpar Arief Yahya mengatakan wisata kapal pesiar ini akan terus berkembang. Berdasarkan data dari Cruise Line International Association terdapat lebih dari dua juta orang yang berwisata pesiar di Benua Asia pada 2016. Disebutkan juga terdapat sekitar 172 kapal pesiar yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.
Posisi Indonesia juga menguntungkan dibandingkan negara-negara lain. Salah satu faktor yang turut mendukung pertumbuhan wisata kapal pesiar adalah iklim.
"Indonesia punya suhu yang hangat sepanjang tahun. Pantainya juga bagus, budaya, dan makanannya juga lengkap," ujarnya.