Jakarta, CNN Indonesia -- Ricuhnya bazaar Nike di Grand Indonesia, Jakarta memang sangat disayangkan. Karena tak sabar, para pemburu diskon pun akhirnya menjebol pintu toko.
Kekacauan ini membuat pihak penyelenggara bazaar sepatu ini akhirnya melakukan serangkaian antisipasi soal antrean agar tak terjadi kericuhan.
Demi ketertiban acara bazaar, pihak penyelenggara bazaar sepatu memberlakukan sistem buka-tutup antrean serta pemberian cap pada pengunjung bazaar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu staf operasional bazaar, Chims mengatakan sistem cap ini mulai diberlakukan hari ini.
"Hari pertama berjalan normal, kemudian hari kedua ada dorong-dorongan
gitu. Baru hari ketiga ada sistem stempel," katanya pada
CNNIndonesia.com, di area parkir mal Grand Indonesia, Rabu (23/8).
Selain itu mereka juga melakukan serangkaian antisipasi dengan memperpanjang dan melancarkan alur antrean.
Berdasar pengamatan
CNNIndonesia.com, ratusan orang rela mengantre di area parkir mobil lantai 5 di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat ini.
Di area parkir ini, mereka mengantre demi mendapat stempel agar dapat mengakses bazaar Nike.
“Hari ini kita sudah berlakukan sistem antrean yang lebih kondusif, jadi (antrean) dimulai dari parkiran jadi orang tidak dorong-dorongan,” kata Dinia, Public Relation Grand Indonesia kepada
CNNIndonesia.com. Sebelumnya, antrean dimulai dari lantai lima mal tersebut.
Pada Rabu (23/8), Chims menambahkan, jam buka area bazaar kemungkinan hanya sampai pukul 21.00 walau operasional mal hingga pukul 22.00.
"Ini untuk antisipasi sih, takutnya di dalam masih banyak pengunjung, makanya cuma sampai jam 21.00," ucapnya.
Dari pengamatan
CNNIndonesia.com, pengunjung harus mengantre untuk mendapat cap di area parkir mobil lantai 5. Tak tanggung-tanggung, antrean begitu panjang dan mengular di area parkir.
Sejumlah petugas keamanan mal disiagakan untuk menjaga ketertiban antrean.
 Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari Antrean pemburu diskon bazaar Nike di Grand Indonesia |
Terkait pengamanan, public relation Grand Indonesia, Dinia mengungkapkan bahwa petugas keamanan di bazaar ini merupakan gabungan dari petugas keamanan pihak penyelenggara dan juga mal.
Salah satu staf keamanan yang enggan disebutkan namanya menuturkan, antrean sudah ada sejak pukul 06.00 WIB.
Salah satu pengunjung bazaar, Christian Okta mengatakan, dirinya sudah antre sejak pukul 09.00 WIB. Ia rela mengantre demi mendapat sepatu berlabel prestisius dengan harga ‘merakyat’.
"Lagi cari sepatu buat kuliah. Minat
sih sama merek lain, tapi ini
mumpung diskon sampai 90 persen.
Ya mahasiswa, cari yang murah," ujar mahasiswa yang berdomisili di Cipete, Jakarta Selatan ini.
Sementara itu, Andike mengaku kaget saat mengetahui dirinya harus mengantre untuk mendapat cap. Sebenarnya ia kemarin sudah bertandang ke mal demi bazaar, tapi apa daya, antrean yang membludak membuat ia harus mengurungkan niat.
"Penasaran, harga Rp2 juta-an jadi Rp800 ribu. Kapan lagi dapat sepatu murah. Diskonnya sampai 90 persen, tapi buat yang pakai kartu kredit," katanya.
(chs)