Menggila di Festival Seni Gurun Pasir 'Burning Man'

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 30 Agu 2017 17:13 WIB
Jangan kira Burning Man bakal menjadi festival seni yang membosankan. Setiap tahunnya, pameran seni dan penampilan musisinya selalu memberi kejutan.
Festival Burning Man kembali digelar pada tahun ini di Gurun Pasir Black Rock, Nevada, AS. (REUTERS/Jim Urquhart)
Jakarta, CNN Indonesia -- Festival seni Burning Man kembali digelar tahun ini, tepatnya pada 27 Agustus sampai 4 September 2017. Bertempat di Gurun Pasir Black Rock, Nevada, Amerika Serikat (AS), festival ini menggelar berbagai kegiatan menarik bagi pengunjungnya, mulai dari pameran seni sampai konser musik.

Jangan kira Burning Man bakal menjadi festival seni yang membosankan. Dikutip dari situs resminya, penyelenggara festival ini berjanji bakal memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjungnya. Tahun ini, Burning Man memiliki tema ‘Ritual Radikal’.


“Burning Man bukan festival biasa. Dalam pameran ini, pengunjung bisa terlibat langsung dalam setiap kegiatan,” tulis pihak penyelenggara dalam keterangan resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya pecinta seni dan selebriti, sejumlah tokoh penting juga selalu datang dalam festival ini, seperti bos Tesla Elon Musk, bos Amazon Jeff Bezos, bos Google Larry Page sampai bos Facebook Mark Zuckerberg.


Jika sudah pernah menyaksikan film ‘Mad Max’, maka suasana Burning Man tak jauh berbeda dari film garapan sutradara George Miller itu.

Gurun pasir yang luas dihiasi oleh banyak instalasi seni dengan beragam bentuk. Belum lagi dandanan para pengunjungnya yang beraneka rupa. Serba unik dan di luar batas. Untuk panggung musik, nama penampilnya memang sengaja dirahasiakan agar "pengunjung tak berekspektasi terlalu jauh".

[Gambas:Instagram]

Tahun lalu, Burning Man dikunjungi oleh 70 ribu orang, yang 3.000 di antaranya datang dengan pesawat pribadi. Banyak orang berduit yang datang ke sini, karena harga tiket masuknya juga tidak murah, yakni mulai dari Rp5,1 jutaan.

[Gambas:Instagram]

Festival ini berawal dari kegiatan kumpul-kumpul Larry Harvey bersama teman-temannya saat musim panas di Pantai Baker, San Francisco pada 1986. Dalam acara kumpul-kumpul, mereka biasanya menyalakan api unggun sambil berpesta. Dari situ, pembakaran instalasi seni masuk sebagai agenda utama dalam setiap penyelenggaraan Burning Man.


Atas nama seni, semua orang bebas berekspresi di Burning Man, asal tetap menjaga ketertiban. Beberapa tahun belakangan ini ada isu kalau festival seni ini malah berubah konsep menjadi pesta narkoba dan seks.

Tapi, pihak penyelenggara mengelak hal tersebut dan mengatakan kalau masih banyak pengunjung yang “datang atas kecintaan akan seni”.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER