Jakarta, CNN Indonesia -- Pemkab Berau merespons keluhan wisatawan terkait minimnya fasilitas di Pulau Maratua, termasuk ketersediaan 3A (Amenitas, Atraksi, Akses).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Mappasikra Mappaseleng, mengatakan pihaknya bakal membenahi fasilitas di pulau cantik itu, dengan harapan traveler makin betah pelesiran di Pulau Maratua.
“Kami akan memberdayakan masyarakat lokal sebagai guide profesional guna mengatasi permasalahan pusat informasi wisata di Maratua. Sebab, masyarakat lokal akan lebih mudah memandu wisatawan untuk informasi apa pun,” kata Mappasikra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Berau.
“Kami mengharapkan peran masyarakat dalam mengelola informasi bagi wisatawan yang berkunjung. Begitu pun PHRI, mungkin bisa membuka rumah makan di sini dengan harga yang relatif terjangkau,” imbuh Mappasikra.
Menurut Mappasikra, keluhan lain yang muncul adalah tidak adanya pusat informasi wisata dan mesin ATM. Terkait mesin ATM, Disbudpar bakal bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim atau Bankaltim. Mappasikra mengakui berbagai fasilitas itu memang mutlak dibangun di Pulau Maratua.
"Kami akui adanya mesin ATM akan membantu wisatawan. Informasi yang kami dapat dari Bankaltim, mereka akan membuka cabang di Maratua dalam waktu dekat.Tentu kami akan berbenah diri. Kami juga meminta agar secepatnya dibangun KCP atau mesin ATM di Pulau Maratua ini,” ujar Mappasikra. " tambah Mappasikra.
Apalagi dalam waktu dekat, Maratua dan pulau-pulau sekitar akan kedatangan sekitar seribu wisatawan asal China. Selain itu, Pemkab Berau juga akan menggelar festival jazz di Maratua pada Oktober mendatang.
Menurut dia keindahan bawah laut Pulau Maratua tak perlu diragukan lagi. Mappasikra mengatakan Pulau Maratua memiliki 40 spot menyelam yang bagus. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila wisatawan enggan kembali ke Maratua hanya gara-gara fasilitas tak lengkap.
Tercatat sepanjang Januari-Agustus 2017, tiga ribu wisatawan berkunjung ke Pulau Maratua. Dari jumlah itu, sebanyak 70 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara (wisman).
Sebelumnya Menpar Arief Yahya menyebut pentingnya 3A dalam pengembangan destinasi wisata. Tiga A yang dimaksud adalah Atraksi, Akses dan Amenitas.
"Selama 3A itu belum komplet, selalu saja ada complain wisatawan! Zaman sekarang keluh kesah itu diungkapkan via medsos, jadi harus sangat hati-hati," kata Arief mengingatkan.
Arief mengatakan jika 3A itu belum siap sebenarnya destinasi tersebut belum bisa dipromosikan. Sebab, yang terjadi justru bumerang, menyerang balik.
"Karena itu syarat utamanya 3A itu harus dipenuhi, sebelum dipromosikan ke berbagai penjuru dunia," kata Arief.