Bandara HAS Hanandjoedin Buka Rute Internasional

advertorial | CNN Indonesia
Senin, 11 Sep 2017 19:31 WIB
Charter flight Sriwijaya Air dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA) resmi mendarat di Bandara HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan.
Tanjung Pandan, CNN Indonesia -- Charter flight Sriwijaya Air dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA) resmi mendarat di Bandara HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan. Hal itu membuat industri pariwisata semakin optimis mampu mengejar target kunjungan wisatawan.

Penerbangan international perdana itu terbang dari Terminal 2 Bandara Internasional Kuala Lumpur, pukul 07.35 pagi waktu setempat dengan membawa 188 anggota Malindo Business and Culture Centre. Penerbangan internasional itu tiba mendarat di Bandara Internasional HAS Hanandjoedin-Tanjung Pandan sekitar pukul 09.50 WIB.

Pernerbangan perdana itu dilakukan pada Minggu (10/9/2017). Selanjutnya pesawat yang sama kembali terbang dari Bandara HAS Hanandjoedin pada Senin (11/9/2017) pukul 07.30 WIB dan sampai Terminal 2 Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 10.30.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan penerbangan itu bisa menjadi motivasi untuk menarik penerbangan reguler ke Bandara Internasional HAS Hanandjoedin.

"Ini hal yang positif dan jadi bukti bahwa sektor penerbangan bisa menjadi salah satu motor penggerak masuknya investasi ke suatu daerah. Tentu saja hal ini akan meningkatkan perekonomian daerah dan perekonomian nasional," ujar Agus seperti dalam keterangan resminya, Senian (11/9/2017).

Banyak sisi positif dengan adanya penerbangan internasional ini. Pertama akan membuka banyak penerbangan langsung dari luar negeri ke Indonesia. Selain itu, bisa memudahkan investor luar negeri yang ingin masuk dan berinvestasi di Indonesia dan memacu penerbangan reguler.

Sekarang, landasan pacu bandaranya sudah mencapai 2.225 meter dengan lebar 45 meter. Ke depannya, landasan pacu akan diperpanjang menjadi 2.500 meter sehingga pesawat Boeing 737-800 yang daya angkutnya lebih besar bisa mendarat di Bandara HAS Hanandjoeddin.

Semua akan di-maintance dengan standard global. Kapasitas terminalnya diatur agar mampu menampung penumpang hingga 20 ribu orang. Sementara pengelola bandara, maskapai penerbangan, pengelola navigasi penerbangan, dan ground handling akan didorong untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitasnya.

"Sisi keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan harus dijaga dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman. Semua personil harus bekerja berdasarkan SOP dan aturan yang sudah ditetapkan baik secara nasional maupun internasional," lanjut Agus.

"Jangan justru menurun sehingga investor luar negeri enggan bepergian dan berinvestasi ke negara kita. Kalau sektor transportasi penerbangan kuat, akan bisa menjadi pendorong bagi berkembangnya perekonomian nasional," sambungnya.

Mendengar hal itu Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung sumringah. Menpar mengapresiasi langkah Maskapai Sriwijaya dan Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan akses sebagai salah satu unsur penting dalam pengembangan destinasi.

"Di semua destinasi prioritas, bandaranya harus diprioritaskan menjadi international airport. Termasuk Belitung yang punya KEK Tanjung Kelayang," ucapnya.

Jarak tempuh atau kedekatan geografis itu cukup menentukan dalam pariwisata. Ini mirip dengan bisnis transportasi dan telekomunikasi.

"Jarak yang semakin dekat, akses semakin mudah, semakin murah, semakin berpeluang dikunjungi. Selain jarak, juga season, ketiga bisnis itu mengenal istilah low and high season," tutupnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER