Bali, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menjaring kunjungan wisatawan mancanegara melalui kegiatan wisata Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE). Terbaru, Kemenpar membidik International Textile Manufactures Federation Annual Conference 2017.
Event ini berlangsung mulai 14 hingga 16 September 2017 di Grand Hyatt Nusa Dua Bali. Kegiatan ini diinisiasi oleh International Textile Manufactures Federation (ITMF) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).
Event ini bakal dihadiri lebih dari 250 delegasi dari 29 negara dengan tema 'Technology, Trade, Climate Orientation in Disruptive Times'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan rutin ini membahas perkembangan industri dan perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dunia untuk kepentingan dan kebutuhan anggota ITMF.
Selain itu, dalam ajang ini mereka saling bertukar dan mengumpulkan informasi, data statistik, dan lainnya yang mempengaruhi industri dan perdagangan TPT dunia, termasuk perkembangan dan tren masa depannya.
Ajang ini dimanfaatkan API untuk memberikan informasi mengenai potensi dan profil industri dan perdagangan TPT Indonesia kepada 29 negara yang tergabung di ITMF. API juga berperan memperkenalkan dan mempromosikan budaya dan wisata alam Indonesia kepada para peserta.
API akan mengajak para delegasi menikmati keindahan alam dan budaya Bali, salah satunya ke Uluwatu.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengatakan, API akan membantu mempromosikan
leisure dan menikmati langsung keindahan Wonderful Indonesia di pulau yang dijadikan sebagai Best Destination in the World oleh TripAdvisor.
"Meski pokok bahasannya non-pariwisata, namun Bali dengan segala magnet keindahannya sudah pasti akan menarik minat para peserta," ujar Esthy.
Esthy mengatakan kegiatan wisata MICE merupakan salah satu sektor industri pariwisata yang paling menjanjikan karena lama tinggal dan besaran pengeluaran tiap peserta sangat tinggi.
Berdasarkan data International Congress & Convention Association (ICCA), rata-rata masa tinggal wisman MICE di Indonesia sebanyak 5 malam dengan pengeluaran lebih dari 200 dolar AS per orang per hari. Angka pengeluarannya tujuh kali lipat dari wisatawan biasa.
Kelebihan lainnya, wisatawan MICE umumnya adalah
opinion leader dari kalangan pengusaha, profesional maupun pemerintahan yang melakukan kegiatan pada
low-season.
Besarnya potensi itu lah yang membuat Kementerian Pariwisata mendukung International Textile Manufactures Federation Annual Conference 2017 ini.
Sementara Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo mengatakan, konferensi ini juga semakin menegaskan Bali sebagai salah satu destinasi wisata MICE kelas dunia. Bali memiliki segalanya. Alam, budaya, masyarakat hingga wisata MICE kelas dunia.
"Kita memang fokus pada wisata MICE. Tidak hanya Bali yang sudah dikenal dunia, tapi juga kota-kota lain yang memiliki objek wisata serta fasilitas
convention hall, lengkap amenitasnya," ujar Eddy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik ITMF yang bekerja sama dengan API untuk menyelenggarakan
annual conference-nya di Indonesia.
Menurutnya Bali dengan segala keindahan dan amenitasnya sudah menjadi destinasi wisata utama MICE dunia. Bali selalu menjadi pilihan berbagai organisasi ataupun badan-badan tingkat dunia untuk melakukan pertemuan ataupun konferensi.
"Bahkan tahun depan IMF-World Bank Annual Meeting akan digelar di Bali pada bulan Oktober tahun 2018," kata Arief.
Kegiatan MICE tingkat dunia juga menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan destinasi Bali. Oleh karena itu, Arief meminta pihak penyelenggara bersama industri dapat menyiapkan paket-paket perjalanan yang dapat dipilih para peserta Textile Manufactures Federation Annual Conference 2017.