Kemenpar Gelar Famtrip Demi Datangkan Turis ke Banten

adv | CNN Indonesia
Selasa, 12 Sep 2017 14:21 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggenjot kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Banten, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggenjot kunjungan wisatawan ke Indonesia. Caranya dengan menggelar acara Familization Trip (Famtrip). Kali ini Kemenpar menggelar Famtrip dan Workshop Strategi Pemasaran Paket Wisata Banten 7 Wonders.

Acara ini diadakan Kemenpar bersama Dinas Pariwisata Provinsi Banten dan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Banten. Seluruh stakeholder pariwisata di Banten juga diundang ke Hotel Jayakarta, Anyer, Banten pada 6-7 September 2017. Tujuannya agar bisa  bersinergi dalam menjual paket wisata yang menarik ke destinasi-destinasi unggulan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan Provinsi Banten yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung merupakan salah satu kawasan wisata nasional yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemerintah pusat akan membantu secara optimal agar masyarakat sekitar bisa merasakan manfaatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini akan menjadi sinergi yang bagus antara Tanjung Lesung dan Banten 7 Wonders yang menjadi unggulan wisata Banten juga. Sebab, apa yang ada di Banten 7 Wonders ini sangat lengkap, baik atraksi, budaya, alam, sejarah, bahari, dan banyak lagi akan menjadi pilihan menarik bagi wisatawan yang datang ke Tanjung Lesung. Begitu juga sebaliknya," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Workshop pada Rabu (6/9/2017) berlangsung dengan interaktif. Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, Sekjen DPP Asita Rusmiati, dan PIC Destinasi Prioritas Tanjung Lesung Ida Irawati.

Bahkan workshop ini dimeriahkan dengan lomba membuat paket wisata menarik Banten dengan hadiah tiket pesawat pulang pergi dari Banten ke Lombok, NTB.

Esthy menjelaskan, Banten sudah sepatutnya bangga karena memiliki 7 Wonders yang sudah banyak dikenal. Masyarakat Banten juga memiliki akar agama yang kuat dan budaya asli yang masih eksis sampai saat ini. Maka Banten cocok menjadi destinasi wisata religi dan budaya.

"Daya tarik Banten menjadi lebih lengkap dengan adanya taman nasional yang berada di ujung selatan Banten, tempat di mana habitat hewan langka dilestarikan. Belum lagi pantai-pantainya yang indah sehingga akan menjadi mudah dan menarik bagi pelaku industri pariwisata untuk menjual paket-paket wisata di Banten 7 Wonders,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan workshop seperti ini sangat dibutuhkan bagi pelaku industri pariwisata di Banten. Pelaku industri pariwisata makin percaya diri dalam menjual paket-paket wisata Banten 7 Wonders usai mendapatkan pemaparan materi.

"Semua harus bersinergi dalam memasarkan wisata Banten. Dengan seringnya pembekalan seperti kegiatan sekarang ini, maka mereka akan semakin percaya diri dalam menjual paket-paket wisata Banten," paparnya.

Sementara itu, Ketua ASITA Banten Mukhlis Ikhsor Gatot mengungkapkan famtrip dan workshop ini bertujuan menyatukan semua stakeholder di wilayah Banten agar saling menguntungkan dari berbagai sektor. Semua pihak diharapkan bisa bekerja sama dalam mendatangkan wisatawan ke wilayah Banten.

"Banten memiliki segalanya. Promosi sudah digencarkan baik dari pusat maupun daerah. Sekarang saatnya lebih gencar menjual Banten ke luar. Harus ada simbiosis mutualisme untuk saling menguntungkan," tegasnya.

Semua sektor yang dimaksud adalah hotel, jasa sewa kendaraan, hingga UMKM. Nantinya bisa diinformasikan ke pelaku travel agent untuk dieksekusi bila ada calon wisatawan.

"Dengan begitu, akan terjadi share ekonomi di semua sektor karena mereka akan mendapat fee dari agensi. Begitu sebaliknya, bila agensi mempunya rombongan wisatawan, bisa diarahkan ke hotel-hotel mereka, diarahkan belanja di UMKM, sewa mobilnya ke mereka. Jadi semuanya mendapatkan manfaatnya," jelasnya.

Ia juga berharap Banten bisa meningkatkan 100 persen kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Banten pada tahun ini sejak ditetapkannya Tanjung Lesung sebagai 10 destinasi prioritas pemerintah.

"Jurusnya melalui kerja sama antara pelaku bisnis dalam dan luar negeri. Ini bisa meningkatkan peran industri wisata untuk kesejahteraan masyarakat Banten," ucapnya.

Perlu diketahui, Banten memiliki 7 Wonders yang terdiri dari Banten Lama, Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Sangiang, Suku Baduy, Pulau Umang, Gunung Krakatau, dan Rawadano.

Ada juga situs sejarah Banten Lama  yang merupakan sisa kejayaan Kerajaan Islam Banten pada Abad ke-16. Situs ini terletak di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Di sini, wisatawan bisa mengunjungi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lamayang, Keraton Surosowan, Masjid Agung, Benteng Speelwijk, Vihara Avalokitesvara, Istana Kaibon, dan Pelabuhan Krangantu.

Lalu ada Taman Nasional Ujung Kulon yang terdiri dari Pulau Peucang, Panaitan, Handeuleum, Taman Jaya, dan Gunung Honje Utara yang merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat. Gunung Honje Utara juga merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka Badak Jawa atau Badak Bercula Satu.

Wisatawan juga bisa mengunjungi Pulau Sangiang yang menghadirkan keindahan Taman Wisata Alam yang di Selat Sunda. Letaknya 10 kilometer dari Pantai Anyer. Pulau ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang menyukai wisata bahari.

Bagi yang gemar seluk beluk budaya dan tradisi bisa mengunjungi keberadaan Suku Baduy dan Cisusang. Suku Baduy bermukim di areal seluas 5.101 hekatre di Desa Kanekes, Leuwidamar atau sekitar 38 kilometer dari Rangkasbitung. Masyarakat Baduy memiliki hukum adat yang sangat kuat dengan sistem pemerintahan sendiri, yaitu pemerintahan adat Baduy dengan kepala pemerintahan disebut Puun.

Jangan lupa berkunjung ke Gunung Krakatau. Dahulu, gunung ini pernah meletus dan mengukir sejarah sebagai salah satu letusan gunung berapi terdahsyat di dunia. Konon suara letusan Gunung Krakatau mencapai radius 4.500 kilometer dari titik pusat ledakan dan terdengar oleh beberapa penduduk dunia.

Bagi yang suka wisata pantai, datanglah ke Pulau Umang. Pulau ini berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung dan memiliki pasir putih serta air yang biru jernih. Ombaknya pun relatif tenang.

Kehadiran Banten 7 Wonders ini membuat Ida Irawati semakin optimis akan melesatkan Tanjung Lesung. Menurutnya, wisatawan yang datang ke Tanjung Lesung akan semakin banyak pilihan destinasi sehingga waktu tinggalnya di Banten akan makin lama.

"Ini nanti akan terjadi saling mendukung antara Banten 7 Wonders dengan Tanjung Lesung. Ini akan membuat wisatawan sadar bahwa di Banten sangat banyak destinasi yang bisa di-explore saat datang ke Tanjung Lesung," katanya.

Apalagi pemimpin baru Provinsi Banten Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy telah berkomitmen akan memprioritaskan sektor pariwisata melalui pembangunan infrastruktur.

"Kemarin saat launching Festival Tanjung Lesung 2017 yang digelar di Gedung Sapta Pesona, beliau di hadapan Pak Menteri Pariwisata sudah menyampaikan akan mempercepat aksesibilitas sepertI jalan tol, rel kereta, dan mendorong pembangunan bandara baru di Pandeglang," paparnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyarankan agar Banten 7 Wonders diurus atraksi, akses, dan amenitasnya secara seimbang.

“Karena itulah, komitmen masing-masing kepala daerah sangat penting. Porsinya 50 persen penentu kesuksesan,” jelasnya.

Ia mengatakan Provinsi Banten memang harus fokus pada pembangunan infrastruktur. Tujuannya agar semakin banyak wisatawan yang datang sehingga berdampak positif untuk perekonomian masyarakat.

Arief juga menjelaskan soal aksesibiltas bahwa untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia tidak boleh ditempuh lebih dari 2 jam.

“Kami tidak bisa menjual Tanjung Lesung jika jarak tempuh masih 5 jam dari Jakarta. Akses darat lain yaitu kereta api akan dilakukan reaktivasi jalur rel kereta api Labuan hingga Panimbang,” tambahnya.

Untuk akses udara, Arief telah melakukan benchmarking pada destinasi wisata kelas dunia yang mengharuskan punya bandara internasional. Sebagai contoh Bandara Silangit di Danau Toba dan Bandara di Belitung yang akan menjadi bandara internasional tahun ini. Tanjung Lesung juga memiliki kesempatan yang sama karena telah menjadi destinasi pariwisata prioritas.

“Walapun Bandara Soekarno-Hatta terletak di Banten, namun lebih melayani greater Jakarta. Saya mengusulkan agar dibangun bandara lagi. Lokasi di manapun di Banten sehingga waktu tempuhnya hanya dua jam ke daerah di Banten. Pandeglang sangat berkemungkinan jika wilayahnya sudah siap,” ucapnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER