Jakarta, CNN Indonesia --
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III Pariwisata yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Hotel Bidakara, Jakarta 26-27 September 2017. Rakornas tersebut berakhir menghasilkan sejumlah rumusan. Rumusan-rumusan ini akan menjadi landasan dalam menentukan Calendar of Event Tahun 2018 nanti.
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono mengatakan, Calender of Event merupakan ‘engine’ daya tarik utama pariwisata. Keragaman
event yang terselenggara di Indonesia baik oleh pemerintah, masyarakat dan swasta menyebabkan Indonesia dianggap
sebagai the archipelago of event (kepulauan dari peristiwa).
"Perlu disusun Calendar of Event yang dikurasi berdasarkan standar internasional yang berkelanjutan, dikelola profesional dan terjadwal dengan ketat," ujar Don Kardono, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/9/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calendar of Event 2016, yang disusun 2015, belum tersusun CoE. Calendar of Event 2017 sudah ada CoE, meskipun tanggal dan bulannya belum ada. Pada 2018 nanti, sudah harus lengkap, hari, tanggal, bulannya.
Dalam Rakornas ini, Kemenpar akan memilih 100 Wonders Event (
event utama) yang tersebar di seluruh Indonesia mewakili keunikan budaya dan diselenggarakan sepanjang tahun.
"Event ini akan ditetapkan pada 30 Oktober 2017 pada saat post Rakornaspar," kata Don yang juga menjadi Ketua Tim Kurasi Calendar of Event 2018.
Dari 100
event, nanti akan dipilih 10
event terhebat, paling spektakuler yang akan dipromosikan Kemenpar melalui POSE dan POP.
"Paid Media, Own Media, Social Media, Endorser, dilakukan dengan Pre On Post Event, dan
matching antara Destinasi Originasi dan Timeline," kata Don yang memimpin sesi terakhir.
Event yang masuk top 100 itu masing-masing dikaji secara profesional baik dampak economi, sosial, dan budayanya. Kesepuluh event ini merupakan event unggulan yang menjadi fokus promosi pariwisata Indonesia. Di samping 100 Wonders Event terdapat juga 100 C-Event dan ribuan almanak event.
"Sinergi dan kerjasama antara lembaga dan Kementerian terkait dalam penyusunan Calender of Event dapat memaksimalkan kualitas dan dukungan penyelenggaraan
event di masing-masing daerah. Sebuah jalan pembentukan Indonesia Incorporated," jelasnya.
Kesimpulannya, Calender of Event 2018 akan didukung semua Deputi di lingkup Kemenpar. Dukungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara meliputi Premiere Event dalam bentuk dukungan operational cost dan media strategy (P-O-S-E).
"Untuk Promising Event bentuk dukungannya berupa media strategy (P-O-S-E) dan Potential Events bentuk dukungannya lewat Social media," jelas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti.
Sementara, dukungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara yaitu, 100 event yang terpilih diprioritaskan yang sudah pasti tanggalnya untuk dipublikasikan secara POP (Pre Event, On Event dan Post Event) dalam hal ini yang terpenting adalah pre event.
"Sebagai contoh, 3 bulan sebelum hari H, sebuah event dapat dipromosikan secara
offline (pameran dan
sales mission), dan
online (google, tripadvisor, baidu, dll). Dari 100
event primer yang sudah dikurasi, ada yang sudah mendatangkan wisman di antaranya JFF dan Pesta Kesenian Bali," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana.
Kemudian ada juga dukungan dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, meliputi mengembangkan kesiapan destinasi, yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas.
"Kami akan mendukung destinasi dengan meningkatkan atraksi melalui kemasan event yang unik dan menarik wisatawan," ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman.
Sedangkan dukungan dari Deputi Bidang Kelembagaan Kepariwisataan melalui mengembangkan kebijakan dan meningkatkan kualitas SDM yang mumpuni dalam penyelenggaraan
event dan kerja sama antaralembaga. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dalam Rakornas kali ini memgangkat tema ‘Calendar of Event 2018: Sinergi Mencapai 17 Juta Wisman dan 270 Juta Wisnus di Tahun 2018’.
Tahun depan ada dua event internasional yang akan mendatangkan puluhan ribu wisman yakni Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 serta Pertemuan Bank Dunia-IMF di Bali pada Oktober 2018.
Kedua ajang tersebut tentunya bakal memberikan dampak langsung terhadap pencapaian target 17 juta wisman di tahun depan.
"Tahun 2018 kita ingin punya lebih dari 100
premier event berskala internasional untuk menggenjot kunjungan wisman. Untuk itu perlu ada stimulus di setiap daerah agar menciptakan event berskala internasional masuk dalam Calendar of Event Kemenpar sebagai Wonderful Indonesia Calendar of Event 2018," ujar Menpar Arief Yahya.
Menurutnya, itu merupakan program penting dalam memperluat unsur 3A yakni Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas khususnya unsur atraksi wisata berupa festival budaya, alam, dan buatan yang akan menjadi unggulan dan daya tarik pariwisata Indonesia.
"Indonesia sejauh ini sudah memiliki sejumlah event internasional dan berjalan cukup lama atau terjaga kelangsungannya. Karena itu perlu ditingkatkan lagi dan dikelola lebih baik lagi," pungkas Menpar Arief Yahya.
(odh/odh)