Jakarta, CNN Indonesia -- Sepasang panda raksasa, bernama Cai Tao dan Hu Chun dari China tiba di Jakarta, pada hari ini, Kamis (28/9). Ini kali pertama, Indonesia menerima panda raksasa asal China untuk program pengembangbiakan. Kedua panda akan ditempatkan di Taman Safari, Bogor.
Disebutkan, Indonesia menjadi negara ke-16 yang mendapatkan peminjaman panda raksasa untuk tujuan
breeding loan atau pengembangbiakan salah satu hewan endemik yang jadi lambang negara tirai bambu ini.
"Dua panda ini usianya tujuh tahun. Berarti sekarang mereka sudah remaja. Karena usia panda itu paling tua kira-kira hanya 30 tahun. Jadi, kami berharap, dalam satu tahun ke depan mereka sudah bisa punya anak," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya, saat upacara penyambutan panda raksasa dari China, di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti biar anaknya di Taman Safari dulu selama dua sampai tiga tahun, sebelum dikembalikan ke China," lanjutnya.
Tiba di Jakarta, panda raksasa tersebut termasuk jenis Ailuropoda melanoleuca. Panda jantan bernama Cai Tao, yang dalam bahasa Mandarin berarti porselen yang indah, dengan berat sekitar 128 kg. Sementara panda betina bernama Hu Chun, yang berarti danau musim semi, dengan beratnya sekitar 113 kg.
 Cai Tao dan Hu Chun, sepasang panda raksasa asal China tiba di Jakarta dan akan ditempatkan di Taman Safari, Bogor. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Berdasarkan data yang
CNNIndonesia.com peroleh, musim kawin panda raksasa berkisar antara Februari hingga Mei setiap tahunnya, dengan masa gestasi atau kehamilan 85-185 hari. Menariknya, masa subur optimal panda betina hanya terjadi dua hari dalam setahun.
Untuk menyambut kedatangan panda raksasa dari China ini, pemerintah melalui taman konservasi Taman Safari Indonesia telah membangun sarana prasarana berupa Rumah Panda Indonesia di atas lahan seluas 4,8 meter persegi yang terletak di kawasan Taman Safari Cisarua, Bogor.
Fasilitas ini dibangun di atas hutan hijau yang berada pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut, dengan suhu harian berkisar antara 15 hingga 24 derajat Celcius. Ini dibuat semirip mungkin dengan habitat alami panda raksasa di negeri asalnya. Selain itu, kandang ini juga dilengkapi dengan bangunan arsitektur bergaya oriental.
Selama satu bulan ke depan, Cai Tao dan Hu Chun akan menjalani proses karantina di Taman Safari Bogor, sebelum akhirnya diletakkan di tempat eksibisi yang sudah dibuat.
"Setelah itu, warga Indonesia tidak perlu lagi jauh-jauh lagi ke luar negeri untuk melihat panda. Cukup berkunjung ke Taman Safari Cisarua, Bogor saja," kata Jansen Manansang, selaku Direktur Utama PT. Taman Safari Indonesia dalam kesempatan yang sama.
(rah)