Malang, CNN Indonesia --
Bagi Anda penggemar kopi dan ingin mengetahui seluk beluk ragam kopi nusantara, silakan datang ke Malang. Sebab, ada Malang Coffee Festival #2 yang akan berlangsung di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Malang pada Jumat (22/9/2017) hingga Minggu (24/9/2017).
Mengusung tema 'Bersatu Kita Ngopi', acaranya dikemas menarik. Semua penggemar kopi, baik masyarakat ataupun wisatawan, pasti akan terpuaskan.
Mulai Coffee Movie Competitions, Barista Battle, Pertunjukan Kesenian, hingga Signature Drink Competitions dihadirkan di festival ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kopi dan segala seluk-beluknya sudah menjadi gaya hidup kekinian yang sedang nge-tren di kalangan profesional muda," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Sementara bagi yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kopi asli Indonesia dan seluk beluknya, jangan sampai ketinggalan Coffee 'Kepo' Talkshow, Cupping & Roasting Workshop, serta deretan
exhibitor yang terdiri dari petani/pekebun kopi serta
supplier milk dan
creamer,
interior designer, warung/
coffeeshop/kafe, mesin kopi, komunitas petani kopi, dan mesin pemroses kopi.
Walikota Malang Mochamad Anton mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keunikan daerah masing-masing yang telah menghasilkan karakteristik kopi spesial yang tidak dihasilkan negara lain.
Sebagai negara penghasil kopi, jumlah total kopi Indonesia masih berada di angka 700 ribu ton per tahun. Menjadi penting untuk menyampaikan informasi kepada semua pihak akan kebutuhan peningkatan jumlah produksi dengan pola yang baik.
"Karena itu, Malang Coffee Festival digelar untuk kedua kalinya. Menjadi pesta kopi bagi seluruh rakyat Indonesia dengan hadirnya kopi terbaik dari seluruh Indonesia, baik dalam bentuk
green bean maupun olahan," ujar Anton.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti menyatakan dukungan kembali digelarnya Malang Coffee Festival. Menurutnya kopi Indonesia sudah sangat dikenal dunia luas. Kopi Indonesia telah menjadi diplomasi budaya dan ekonomi.
"Kopi juga sudah menjadi bagian dari masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, kopi tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari dan menjadi daya tarik wisata," ujar Esthy.
Dengan kehadiran Coffee Malang Festival, Esthy yakin Malang akan kedatangan banyak wisatawan.
Berdasarkan data Disbudpar Kota Malang, selama dua tahun terakhir terdapat peningkatan jumlah wisatawan. Pada 2015 tercatat jumlah wisatawan nusantara berjumlah 3.290.067 dan wisatawan mancanegara 8.265. Pada 2016 mengalami peningkatan dengan wisnus menjadi 3.987.074 dan wisman 9.535 orang.
"Hal ini sejalan dengan target Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam meningkatkan sebanyak mungkin wisman dan mendorong peningkatan wisnus, meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata, serta meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional dan meningkatkan keberagaman dan daya saing produk atau jasa pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran," tambah Esthy.
Sementara Wawan Gunawan mengatakan dengan daya tarik pariwisata tentunya dapat turut menaikkan sektor perdagangan.
Hadirnya kopi terbaik dari seluruh Indonesia, baik dalam bentuk
green bean maupun olahan, serta semua industri pendukungnya, tentu akan memberikan kontribusi aktif dalam meningkatkan konsumsi kopi domestik.
"Malang Coffee Festival #2 memberikan kesempatan kepada seluruh industri terkait untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbaik terbesar di dunia," ujar Wawan.Arief turut mengapresiasi kembali digelarnya Malang Coffee Festival yang kedua. Menurutnya kopi sudah menjadi identitas bangsa. Dalam setiap kegiatan pameran ataupun promosi di luar negeri, kopi tidak pernah ketinggalan. Selain itu, kopi Indonesia adalah yang selalu menarik masyarakat luar.
"Karena kopi Indonesia memang punya kualitas yang tidak dimiliki negara lain. Karakternya, rasanya, kepekatannya, aromanya, semuanya ada di kopi Indonesia," katanya.
Ia pun selalu menjadikan festival kopi menjadi salah satu program dan strategi Kementerian Pariwisata sebagai daya tarik dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Ia mencontohkan Thailand dan Vietnam yang berhasil mengangkat pariwisatanya melalui sektor kuliner.
"Lewat diplomasi kuliner dua negara itu berhasil mempengaruhi dunia. Kita juga bisa karena potensinya lebih hebat dari Thailand dan Vietnam," tegasnya.