Jakarta, CNN Indonesia --
Acara sport tourism di Nongsa Fun Run 2017 sukses digelar di Palm Spring Golf, Nongsa, Batam. Hal ini membuat Batam kedatangan banyak wisatawan. Ada 591 wisatawan mancanegara (wisman) dari 6 negara yang turut memeriahkan acara yang digelar Sabtu (7/10/2017).
Singapura, Malaysia, Thailand, Belanda, Amerika Serikat, dan Filipina melebur jadi satu bersama 227 pelari Indonesia. Totalnya ada 818 pelari yang ambil bagian. Semuanya kompak menapaki
golf course rancangan Jack Niclauss di Palm Spring.
“Ada enam negara yang ambil bagian. Sebagian ada yang mengambil paket menginap dua hari satu malam. Sebagian lainnya mengambil paket tiga hari dua malam. Semuanya tersebar merata di Batam View Beach Resort, Turi Beach, Montigo, dan Nongsa Point Marina,” jelas Chairman of Nongsa Sensation Batam Anddy Fong, Minggu (8/10/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya peserta yang ambil bagian di acara perdana ini membuat Anddy makin percaya diri untuk mendorong Nongsa Fun Run menjadi acara yang mendunia.
Benchmark-nya mengarah pada Penang Bridge Marathon yang sudah diikuti 70 ribu peserta setiap tahunnya.
“Arahnya harus ke sana. Di 2008 saya termasuk orang yang meng-
create Penang Bridge Marathon di Malaysia. Awalnya dulu kecil, sama seperti Nongsa. Setelah 8 tahun, pesertanya sudah 70 ribu. Sudah menjadi maraton terbesar di dunia. Kalau dikelola serius, Nongsa Batam pasti bisa,” tambahnya.
Anddy tidak asal bicara. Saat menggelar Nongsa Fun Run, Sabtu (7/10/2017), ratusan wisman langsung merangsek masuk Nongsa, Batam. Hampir seribu orang berkumpul di Palm Spring Golf, Sabtu sore. Semua mengenakan kaus bertuliskan Wonderful Indonesia.
“Mimpi besar saya membuat Nongsa Fun Run mendunia. Bahkan mengalahkan Penang Bridge Marathon,” tegasnya.
Faktanya, Penang punya ikon jembatan sepanjang 13 kilometer dengan lebar 6
line kendaraan roda empat. Sementara Nongsa di Batam, hanya punya dua
line kendaraan roda empat sepanjang 12 kilometer.
“Pasti bisa. Nongsa punya
nature dan pantai yang jauh lebih indah dari Penang. Kulinernya banyak yang enak. Masyarakatnya juga ramah. Kalau pariwisatanya bergerak kencang seperti sekarang, prediksi saya 2020, Indonesia akan menjadi yang terbaik di Asia,” jelasnya.
Keyakinan Anddy langsung disambut dengan antusiasme tinggi dari ratusan peserta. Meski Nongsa diguyur hujan deras, lomba lari kelas 5 kilometer dan 10 kilometer tetap banyak diikuti ratusan wisman.
“Batam itu surga dunia. Punya lapangan golf kelas dunia, kuliner kelas dunia, resor nyaman, pantai yang indah, penduduk ramah, semua ada di Batam. Di Singapura tidak ada suasana seperti ini. Kebanyakan stres karena tekanan kerja yang tinggi, tapi setelah datang ke Batam, semua
Singaporean happy,” ujar pilot komersial untuk bank dan
charter flight asal Singapura, Kevin Bastian.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang ikut mengawal langsung agenda ini juga merasa senang. Ia juga ikutan terjun langsung menari zumba bersama ratusan peserta sebelum perlombaan dimulai.
“Atraksi
manmade-nya, seperti
sport tourism dan
event tourism sudah mulai popular di Singapura dan Malaysia.
Nature-nya memiliki keunggulan dan menjadi komplementer buat Singapura dan Malaysia. Jadi Nongsa Fun Run di Batam adalah contoh konkret. Begitu ada
event, maka kapasitas akomodasinya tidak lagi bisa mencukupi,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut berkomentar. Menjaring wisman di
border area via
sport tourism dianggap sudah sangat tepat. Apalagi promosinya langsung mengarah ke Singapura dan Malaysia, dua negara yang ditinggali banyak ekspatriat dan
permanent resident.
“Singapura dan Malaysia itu pasar yang sangat besar. Di sanalah
international hub yang efektif untuk berpromosi. Kalau di Singapura dan Malaysia mereka menyaksikan
man made, di Nongsa Batam mereka melihat
nature dan
culture,” katanya.
Imbasnya akan langsung terasa ke masyarakat. Hotel, resor, rental mobil, hingga lapangan golfpanen raya. Estimasi kasarnya bisa dihitung dengan mudah.
“Bila per hari
spent money wisatawan mancanegara yang
stay di Nongsa rata-rata menghabiskan SGD 200. Artinya ada sekitar Rp 3,5 miliar uang berputar dengan kurs Rp 9.900. Ini berkah besar untuk Nongsa dan Batam. Karenanya, Kemenpar akan makin intens meng-
create event-event menarik di kawasan
crossborder,” ujarnya.