Cara Menyimpan Wine untuk Rasa yang Maksimal

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Minggu, 15 Okt 2017 21:42 WIB
Cara dan waktu penyimpanan wine akan memengaruhi rasa yang umumnya akan terasa campuran asam, manis, dan sedikit creamy.
Ada trik tertentu menjaga wine untuk mempertahankan rasa dan kualitasnya. (Foto: CNN Indonesia/ Priska Sari Pratiwi)
Nusa Dua, Bali, CNN Indonesia -- Mengukur kualitas minuman anggur atau wine kerap dikaitkan dengan lamanya penyimpanan. Banyak orang bilang, semakin lama menyimpan wine maka kualitas rasa yang didapatkan pun semakin maksimal.

Namun ternyata proses menyimpan wine tak bisa sembarangan. Ada sejumlah teknik untuk tetap menjaga kualitas wine.

Manajer pemasaran Hatten Wines—produsen wine lokal di Bali, Reditya Candra Dewi mengatakan, wine tak memiliki waktu kadaluwarsa. Hanya saja ada 'masa enak' yang akan berubah jika wine baru diminum setelah disimpan terlalu lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wine itu masa enaknya bisa berubah, seperti buah deh, setelah dikupas rasanya pasti berbeda," ujar Candra saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/10).


Untuk menentukan masa enak itu, kata Candra, tergantung pada kualitas buah anggur saat masa panen. Kondisi cuaca dan suhu ruangan juga harus dipastikan stabil untuk menjaga kualitas rasa.

Umumnya wine di cafe atau restoran disimpan dalam suhu ruangan 18-20 derajat celcius. Sementara jika memiliki wine di rumah, cukup disimpan dalam lemari es dan segera dihabiskan setelah dibuka.

"Selama belum dibuka bisa disimpan kapan saja," katanya.

Candra menuturkan, alasan orang menyimpan wine hingga bertahun-tahun sebenarnya tak melulu soal rasa. Ibarat mobil antik, wine yang disimpan bertahun-tahun akan semakin mahal karena susah dicari. Hal inilah yang akhirnya membuat para penggemar wine penasaran.


Keunikan tempat penyimpanan wine pun diyakini akan berpengaruh pada kualitas rasa yang dihasilkan. Jika disimpan dalam barel kayu ek, maka aroma wine akan bercampur dengan bau khas kayu. Akan lain lagi jika disimpan dalam tangki atau krat botol khusus wine.

"Selama disimpan, wine akan tetap berproses dalam botol dan hasilnya berbeda-beda," tutur Candra.

Sementara untuk mengetes kualitas rasa, dapat diketahui dari campuran wine yang terasa di lidah. Menurutnya, wine berkualitas baik akan terasa campuran asam, manis, dan sedikit creamy. Namun jika hanya salah satu rasa, maka kualitas wine telah menurun.

"Wine yang bagus rasanya harus seimbang. Kalau cuma asam saja, atau manis saja, berarti masa enaknya sudah berkurang," ucapnya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER