Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya, majalah Playboy menggunakan model transgender sebagai playboy playmate.
Seorang model Perancis bernama Ines Rau menjadi transgender pertama yang berhasil menjadi Playboy Playmate dalam 64 tahun sejarah publikasi majalahnya.
Ini bukan pertama kalinya Rau tampil di Playboy. Dia pernah muncul di majalah tersebut pada 2014, namun bukan sebagai playmate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Playmate adalah sosok yang diberikan kepada model perempuan yang menjadi pusat perhatian di setiap isu majalah Playboy selama satu bulan penuh.
Model berusia 26 tahun ini akan menerima gelar playmate bulan November-Desember 2017 di majalah Playboy. Di majalah itu dia akan menjadi model foto dan sampul depan. Tak cuma itu, dia juga akan melakukan wawancara khusus tentang identitas transgendernya.
"Saya hidup lama tanpa mengatakan kalau saya adalah transgender," kata Rau kepada Playboy.
"Saya banyak berkencan dan saya sudah lupa. Saya takut tak pernah menemukan pacar dan terlihat aneh. Kemudian saya seperti, Anda tahu, Anda hanya harus menerima diri Anda sepenuhnya," ucap dia.
"Adalah sebuah hal yang benar untuk bisa bicara benar tentang diri sendiri, apakah itu soal jenis kelamin, seksualitas, atau apapun. Orang yang menolak berarti tak berharga. Ini bukan tentang harus jadi orang yang dicintai orang lain, ini tentang mencintai diri sendiri."
[Gambas:Instagram]Dalam wawancaranya, Rau mengungkapkan bahwa menjadi perempuan tak berarti harus jadi sangat feminin setiap saat.
Transgender lain yang pernah muncul di halaman muka Playboy adalah Caroline Cossey. Namun dia bukanlah seorang seorang playmate resmi. Cossey menjadi sampul majalah di tahun 80-an.
Kepada
Huffington Post dia mengungkapkan bahwa dia berhasil mendapatkan pekerjaan dan penerimaan di Playboy dan juga 'restu' Hugh Hefner saat tak ada orang yang mau menyewanya jadi model.
"Saya berterima kasih pada Hugh untuk itu."
(chs)