Ragam Usaha Menpar Dongkrak Wisata di Lombok

adv | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Okt 2017 17:36 WIB
Sikap tegas disampaikan Presiden Jokowi saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Jakarta, CNN Indonesia -- Sikap tegas disampaikan Presiden Jokowi saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Dia mengatakan dalam waktu 6 bulan pemegang kontrak harus kerja cepat di kawasan 1.200 ha itu, jika tidak kontrak akan dicabut.

"Beri waktu enam bulan harus dimulai, kalau tidak jalan, cabut. Yang ngantre ingin investasi di Mandalika banyak," tegas Jokowi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengamini percepatan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Iya, tidak ada alasan lagi untuk molor, karena target pariwisata juga makin melangit. Mandalika bisa menjadi atraksi dan sekaligus simpul amenitas pendukung NTB,” kata Arief.

Apalagi ke depan, akses menuju ke Lombok akan semakin terbuka lebar. Oleh karenanya penting menggalakkan 3A, yaitu Atraksi, Akses, Amenitas dalam pengembangan destinasi dan industri. 3A itulah rumus yang dijadikan patokan oleh semua destinasi dan daerah di Tanah Air.

Sejak dua tahun silam, Arief sudah mengumpulkan industri di Lombok De Praya Hotel yang dihadiri Kadispar NTB Lalu Faozal dan Ketua PHRI Hadi Faishal.

“Saya masih ingat ada 6 butir yang menjadi concern untuk mendongkrak Lombok sebagai destinasi family friendly atau halal tourism,” kata Arief.

Menurut Arief, Lombok harus punya karakter yang berbeda dari Bali. Harus memiliki brand tersendiri, agar tidak selalu kena bayang-bayang Bali. Oleh karena itu, dipilihlah wisata dengan konsep family friendly sehingga bisa menggarap pasar yang berbeda.

“Langkah pertama, dari sisi branding memenangi World Halal Tourism Award 2015 dengan 3 penghargaan sekaligus. Tahun 2016, lebih kencang lagi, 12 awards diborong dari 16 yang dikompetisikan,” ungkap Arief.

Lalu, pengembangan destinasi dilakukan Arief dengan membuat lighting Islamic Center di Mataram lebih keren.“Pemasarannya, disasar negara-negara seperti Malaysia dan Timur Tengah,” kata Arief.

“Luar biasa! Kami tumbuh pesat! Okupansi Resort sampai 86%, total resor dan city hotel, meskipun terus bertambah kapasitas kamarnya, masih di atas 65%. Terjadi kenaikan jumlah wisman hingga 24%,” kata Kadispar Prov NTB, Lalu Faoza.

“Pak Menteri Arief membuat Lombok bergerak dengan speed tinggi! Pertama, branding wisata halalnya sangat mengena! Sekarang kami diserbu wisman dari Malaysia. Persis dengan yang dipikirkan Pak Menteri dua tahun silam saat bertemu di Hotel D’Praya,” kata Faozal.

Kedua, lanjut dia, KEK yang sudah 29 tahun “mati suri” kini dihidupkan lagi di era Presiden Jokowi. Lombok Mandalika itu akan menjadi atraksi baru sekaligus menambah amenitas baru.

Ketiga, lanjut Faozal, perhatian Menpar Arief dengan Rinjani soal sampah sampai homestay, itu sangat mendorong NTB. “Apalagi Rinjani sudah diperjuangkan habis-habisan melalui Kemenpar menjadi geopark dunia yang dicatat resmi oleh UNESCo,” kata Faozal.

Ketua PHRI Hadi Faishal juga berkomentar sama. Sebagai pengelola hotel, dia paling merasakan wisman Malaysia yang makin banyak ke Lombok.

“Ini serius, silakan dicek. Nama Pak Menpar Arief Yahya itu sangat populer di Malaysia. Terutama Negeri Sembilan, Malaka dan Kinabalu. Kebetulan kami baru MoU dengan mereka, mereka sendiri yang memuji-muji Pak Menteri,” kata Hadi Faishal.

“Dari pidato pihak kerajaan dan Tourism Board-nya, saya simpulkan mereka kagum dengan pemikiran dan strategi Pak Menteri Arief. Kami juga diuntungkan, karena ketika kami datang, orang Malaysia sudah tahu Lombok dari promosi Kemenpar,” kata Hadi. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER