Menpar Ungkap Kunci Kenaikan Peringkat Wisata Indonesia

adv | CNN Indonesia
Selasa, 31 Okt 2017 14:34 WIB
Indonesia Incorporated langsung digas Menteri Pariwisata Arief Yahya di Forum Pariwisata 2017.
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Incorporated langsung digas Menteri Pariwisata Arief Yahya di Forum Pariwisata 2017. Sinergi Pentahelix langsung dipaparkan di forum yang digelar Kompas Gramedia di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Jakarta, 30 Oktober 2017.

"Untuk memajukan sektor pariwisata kita tak bisa bergerak sendirian. Untuk mewujudkan pariwisata menjadi core economy Indonesia, sektor ini harus dikeroyok rame-rame. Tanpa sinergi stakeholder yang ada di dalam konsep pentahelix ABGCM (Academics, Business, Government, Community, and Media) kita tak mungkin bisa mewujudkannya," papar Arief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/10/2017).

Pada 2017 ini, seluruh unsur Pentahelix memang terus diajak bahu-membahu dan bergotong-royong agar kompak untuk memperjuangkan pariwisata Indonesia. Golnya jelas. Semua diarahkan untuk menciptakan Sources of Synergy yang disingkat dengan 3S-3B, yaitu: size getting bigger, scope getting broader, dan skill getting better.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, melalui Indonesia Incorporated kita akan 'Bigger-Broader-Better together'. Jika kita maju serentak dan solid, maka kemenangan demi kemenangan bisa kita wujudkan," ucapnya.

Implementasinya tentu tidak bisa sembarangan. Semua mengarah pada standar global. Untuk industri pariwisata, acuannya diarahkan pada ukuran kerja Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF).

Hal yang sangat masuk akal mengingat TTCI memeringkat kinerja sektor travel dan turisme berdasarkan sekitar 141 negara berdasarkan 4 kriteria umum, yaitu Enabling Environment, Travel and Tourism Policy and Enabling Condition, Infrastructure, dan Natural and Cultural Resources.

"Intinya saya ingin mengatakan bahwa strategi Indonesia Incorporated yang dilakukan haruslah fokus dengan mengacu pada ukuran kinerja global yang berlaku di seluruh dunia. Dengan bekerja secara fokus, kita akan bisa mengalokasi sumber daya yang kita punya secara lebih cermat," ucapnya.

Hasilnya, peringkat Merah Putih melonjak 8 tangga dari papan 50 besar dunia menerobos ke posisi 42 dunia. Prestasi itu tentu tidak datang tiba-tiba.

"Energi besar seorang pemimpin berasal dari imajinasinya. Jika Anda dapat membayangkannya, maka Anda akan dapat meraihnya. Dan pemimpin adalah orang yang selalu bermimpi dan dapat merealisasikan mimpinya! Karena pemimpin yang baik sudah seharusnya bermimpi besar. Indonesia yang besar, namun cepat dan lincah,itu mimpi saya," ujar Arief.

Arief mengutarakan, bahwa langkah cerdas dan cepat untuk meningkatkan nilai dan rasa bangga bangsa Indonesia yakni dengan deregulasi. Beberapa bukti nyata pun diungkap Arief, pertama dengan dukungan Presiden Jokowi yang menetapkan Pariwisata sebagai leading sector. Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) bagi wisatawan mancanegara, penyederhanaan perizinan yacht dan menghapuskan peraturan mengenai Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT) juga efektif.

"Dengan ketetapan itu tentu dapat memudahkan perahu layar pesiar (yacht) masuk ke wilayah Indonesia melalui 18 pelabuhan di Indonesia, dan menghapuskan Asas Cabotage kemudahan singgah kapal pesiar (cruise) untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia, meningkatkan competitiveness Indonesia di peta pariwisata dunia," papar Arief.

Selain deregulasi, tiga hal lainnya agar Indonesia dapat semakin berkibar adalah menetapkan diferensiasi, fokus, dan spirit. Pangkas birokrasi yang berbelit-belit, membuat kawasan khusus pariwisata (KEK ataupun Badan Otorita) agar berlaku peraturan-peraturan khusus yang sesuai best practices yang terbukti ampuh berhasil di berbagai negara lainnya (benchmark), serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

"Dan berikan insentif kepada investor, lalu Amati, Tiru dan Modifikasi," sambungnya.

Wakil Pimpinan Redaksi KOMPAS Ninuk Pambudi mengapresiasi paparan Menpar tadi. Baginya, forum yang dibuat ini sengaja untuk mempertemukan para pemangku kepentingan atau stakeholders ABGCM sesuai spirit Menpar.

"Semoga dengan adanya forum ini semakin tersosialisasikan bahwa pariwisata dapat menjadi jawaban bagi berbagai ketimpangan di Indonesia, baik pembangunan dan kemakmuran. Nanti kita akan gelar acara diskusi nasional seperti ini di empat kota besar yaitu, Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Medan," pungkas Ninuk.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER