Solo, CNN Indonesia -- Keluarga Presiden Joko Widodo mempercayakan toko sepatu Winna untuk membuat selop khusus pernikahan Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution. Kepercayaan ini diberikan yang kedua kalinya untuk sang pemilik, Miyasih dan suami Agustinus Lasmono Suryatmo, setelah sempat membuatkan selop untuk pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda.
“Pesan delapan pasang, satu set untuk Kahiyang dan Bobby pakai bahan beludru hitam. Lalu untuk pak Jokowi, Gibran, Kasesang, dan tiga pasang untuk Jan Ethes,” kata Miyasih saat ditemui di kediamannya di Solo, Minggu (5/11).
Selain bahan beludru hitam, bahan kulit sapi juga dibuat menjadi selop berwarna hitam. Khusus Jan Ethes, selain selop hitam, dia juga akan memakai selop dalam warna orange dan hijau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk desain selop pengantin sendiri, Miyasih menuturkan bahwa motif yang dipakai berupa motif gaya klasik khas Jawa, dengan pola mirip sebuah ukiran.
“Warnanya (bordir) emas menyesuaikan beskap yang digunakan serba emas,” katanya.
“Kalau (pernikahan) Gibran, pesannya untuk siraman, midodareni, ijab, dan resepsi itu beda warna. Satu sepatu satu acara, tapi sekarang pesan satu untuk seluruh rangkaian acara,” ungkapnya.
Bila dibandingkan dengan yang dulu dipesan untuk Gibran, sepatu untuk pernikahan Kahiyang-Bobby terbilang sedikit dan mendadak. Diceritakannya, dahulu panitia telah memesan sepatu selop sejak tiga bulan sebelum acara. Sedangkan kali ini, baru dipesan sekitar satu minggu sebelum acara.
Demi memenuhi pesanan keluarga orang nomor satu, Miyasih yang telah menekuni usaha tersebut sejak 1989 pun melangkahi sejumlah pesanan pelanggannya.
"Ini termasuk mendadak, dulu tiga bulan sebelum sekarang satu minggu, ya jadi
ngelangkahin pesanan lain. Soalnya desainer bajunya tekan ke saya, karena dia juga ditekan dari sana.”
Sebagian pesanan sepatu, diungkapkan pasangan suami istri itu telah diambil perwakilan keluarga Jokowi sejak Jumat (2/11) lalu. Sementara sisanya, dua sepatu dan blankon untuk Jan Ethes masih dalam tahap pengerjaan.
Perihal waktu yang mepet, diakui Miyasih sebenarnya tidak masalah. Dia sendiri mengatakan bahwa pengerjaan sepatu selop sebetulnya cukup cepat, hanya saja bila ada kekurangan pada desain atau ukuran lah yang membuat dia dan suami butuh waktu.
“Sepatu sehari jadi, antrinya yang banyak. Pak Jokowi termasuk
nyodok ya, makanya kalau (membuatkan) untuk semua anggota keluarga kami enggak sanggup, keluarga inti saja,” kata Miyasih.
“Saya lebih senang dua minggu sebelum, kalau ada apa-apa ada waktu,” tambah sang suami, Agustinus.
Meski demikian, Miyasih dan Agustinus tidak menyangka hasil sepatu buatannya digunakan oleh keluarga presiden Jokowi. Mereka mengungkapkan bahwa pesanan lebih sering lewat perantara hingga mereka tidak sadar kalau itu akan digunakan keluarga Jokowi atau pejabat penting lainnya.
“Dulu waktu Gibran yang hubungi desainer bajunya, sekarang pun juga yang minta dari Chilli Kebaya, yang urus busana Kahiyang-Bobby. Sampai akhirnya ramai wartawan datang, baru kami tahu. Bahkan kami tidak sempat mendokumentasikan beberapa sepatu yang pernah dikirim, tidak tahu itu untuk presiden,” kenang Miyasih.
Selama menjalani usahanya, Miyasih dan Agustinus mengatakan telah memiliki pelanggan dari berbagai kota. Mulai dari Jombang, Madiun, Purwodadi, Cepu, Kudus, Klaten, Yogyakarta, dan lainnya. Harga yang ditawarkan berkisar pada Rp 300 - 500 ribu.
“Pesan satu tahun
full tidak putus, karena orang ya ada saja yang nikah. Dikenalnya dari mulut ke mulut,” kata Agustinus.
Selain memenuhi pesanan pelanggan, pasangan itu pun pernah memenuhi permintaan desainer kawakan Anne Avantie untuk membuat sepatu pada gelaran acara peragaan busana di Solo, beberapa tahun silam.
Pada gelaran pernikahan Kahiyang dan Bobby, Rabu (8/11) nanti, Agustinus menyatakan mendapat undangan melalui partai politik yang juga diikutinya, PDIP. Namun ia enggan datang karena sulitnya akses untuk masuk ke dalam gedung.
“Parkirnya susah, lagi juga akan sulit ketemu salaman. Saya dulu datang pas Gibran justru untuk acara midodareni, itupun sempat dicegat pengawal akhirnya pak Jokowi yang nyamperin baru bisa masuk,” kenang Agustinus sembari mengaku kapok menembus ketatnya pengamanan.
(chs)