Ratusan Peserta JIHW Susuri Keagungan Prambanan dan Imogiri

adv | CNN Indonesia
Kamis, 16 Nov 2017 18:12 WIB
Kegiatan sport tourism berskala Internasional digelar di Yogyakarta.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kegiatan sport tourism berskala Internasional digelar di Yogyakarta. Kota Budaya ini kembali menjadi tuan rumah acara jalan kaki internasional satu-satunya di Indonesia dan di ASEAN, yakni The 9th Jogja International Heritage Walk (JIHW).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut sport tourism memiliki dampak tak langsung dan media value yang tinggi.

“Karena itu, promosi dan informasi soal sport tourism itu harus ditangani dengan baik,” jelas Arief Yahya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara jalan kaki yang merupakan seri ke-28 dari serangkaian acara jalan kaki internasional pada 2017 ini akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu, 18 November 2017 dan Minggu, 19 November 2017. Rute jalan yang dilewati merupakan situs warisan budaya dengan pemandangan alam yang indah.

"Pada Sabtu, event jalan ini akan dimulai dan berakhir di Lapangan Brahma, Kompleks Candi Prambanan. Selama kurang lebih 6 jam, peserta akan menyusuri alam pedesaan di Kalasan yang melalui beberapa candi seperti Candi Kedulan, Candi Sambisari, dan Candi Sari," jelas Dahlia Puspa Sari, HR & Development Jogja Walking Association (JWA).

Selanjutnya pada Minggu (19/11), peserta kembali akan menyusuri alam pedesaan. Kali ini di kawasan budaya Imogiri, Bantul, yang melalui beberapa objek seperti Jembatan Silik di Dusun Karantengah, Kedungmiri, Sriharjo dan Jembatan Oya.

JWA yang diketuai GKR Mangkubumi, putri sulung Sultan Hamengku Buwono X merupakan penyelenggara JIHW. Kepercayaan menyelenggarakan acara berskala internasional ini diperoleh lewat perjuangan keras. Di sisi lain, Malaysia yang sangat ingin mendapat kesempatan sebagai penyelenggara juga terus berupaya membangun reputasi.

Jogja International Heritage Walk merupakan event tahunan jalan kaki skala internasional yang memberi kesempatan bagi peserta memilih jarak rute yang ditentukan, yaitu 5 km, 10 km, dan 20 km per harinya.

Acara jalan kaki ini, tidak hanya dimaksudkan untuk mempromosikan gaya hidup sehat melalui berjalan kaki semata, namun juga untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi antar masyarakat yang berbeda agama, kebangsaan, bahasa dan latar belakang budaya.

Pada JIHW 2017 ini ada 290 orang peserta mancanegara yang berasal dari sekitar 45 negara, seperti Belanda, Belgia, Jerman, Perancis, Austria, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, China, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, dan lainnya. Sedangkan peserta lokal mencapai 1.500 orang.

"Komunikasi dan interaksi antar masyarakat menjadi sesuatu yang sangat mahal di era kids zaman now di mana masyarakat menjadi lebih individualis, sehingga sering terjadi kesalahpahaman yang sebenarnya tidak perlu," tambah Dahlia.

Selain itu, acara yang merupakan salah satu prime events Indonesia ini, juga bermaksud untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat banyak agar lebih mensyukuri hidup dan kehidupannya melalui penghargaan terhadap alam dan lingkungan sekitar.

Dengan berjalan kaki, tambah Lia, setiap orang diharapkan dapat menyadari betapa indahnya Indonesia, untuk selanjutnya menjaga keasrian, kebersihan dan kenyamanannya sehingga bisa menjadi rumah bersama.

"Tentu saja, pada akhirnya secara tidak langsung, event ini akan membantu dalam mempromosikan Indonesia, utamanya Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik," tandas Lia.

Dalam kesempatan ini, warga desa yang dilewati, baik di Kalasan maupun di Imogiri, diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mempromosikan potensi mereka. Termasuk di dalamnya adalah potensi ekonomi warga setempat, seperti hasil kerajinan mau pun olahan pangan tradisional yang mungkin hanya ada di desa tersebut. Warga juga bisa menampilkan kesenian tradisional.

Kendati acara berlangsung 18-19 November, rangkaian acaranya sudah dimulai sejak Jumat (17/11) berupa welcome dinner. GKR Mangkubumi bertindak selaku tuan rumah di acara yang digelar di Hyatt Regency Hotel ini. Pada acara ini hadir pula Duta Besar Jepang Masafumi Ishii dan Wakil Delegasi International Marching League (IML) John Willemstein.

Duta Besar Jepang Masafumi Ishii juga akan mengibarkan bendera start pada hari kedua bersama Gubernur DIY Hamengku Buwono X di Imogiri. Sejumlah tamu VVIP akan hadir seperti Gubernur Bali, Raja Ubud, beberapa pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang dan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Sedangkan acara penutupan dilakukan dalam sebuah perhelatan pesta perpisahan di Bilik Kayu Resto pada 20 November 2017. Di acara ini akan dilangsungkan penghargaan bagi peserta yang finis sesuai aturan main.

"Ada IML medal dan Royal Medal," kata Lia.

Serangkaian kegiatan lain yang juga mengiringi JIHW ini seperti Lomba Mewarnai, Lomba Lukis Payung, Fun Walk, maupun berbagai pertunjukan kesenian tradisional.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER