Erupsi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Masih Beroperasi Normal

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Minggu, 26 Nov 2017 11:22 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai dipastikan masih beroperasi normal meski ada erupsi Gunung Agung.
Penerbangan di bandara I Gusti Ngurah Rai dari dan ke Bali dipastikan normal. (dok. ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dampak erupsi Gunung Agung terhadap aktivitas penerbangan di Bali belum terlihat. General Manager Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport I Gusti Ngurah Ardita menyebut kegiatan bandara dari sana masih normal.

"Sampai saat ini masih tetap berjalan normal dan belum ada pengalihan penerbangan dari Bali," kata Ardita seperti dilansir dari Antara, Minggu (26/11).

Dengan begitu, ia memastikan operasional bandara masih berjalan normal dan belum ada pengalihan penerbangan dari Bali ke bandara lain termasuk Bandara Lombok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim Lombok International Airport (LIA) sejak awal sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penanggulangan bencana erupsi gunung," ucap Ardita.

Keterangan Ardita dipertegas oleh Perum Lembaga Penerbangan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia). Direktur Airnav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan sejauh ini ada tiga penerbangan yang dialihkan dan tiga penerbangan lain yang memutar balik ke bandara asal.

"Semuanya adalah penerbangan internasional, dari Singapura dan Sydney, pengalihan tersebut adalah kebijakan maskapai penerbangan berdasarkan keputusan otoritas negara masing-masing. Yang jelas kami pastikan bahwa rute penerbangan dan bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali sampai saat ini aman untuk penerbangan," ucap Wisnu.

Kendati sudah ada sejumlah penerbangan internasional yang sudah kena dampak erupsi, Airnav menegaskan penerbangan dari dan menuju Bali dalam status baik-baik saja. Pengawasan dilakukan memakai paper test Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) terhadap keberadaan abu vulkanik di sekitar bandara Ngurah Rai.

"Hasil paper test tidak terpantau abu vulkanik," katanya.

Melalui data VAAC Darwin terpantau abu vulkanik bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 10 kts. Sejauh ini tercatat ada 9 penerbangan yang membatalkan penebernagan terkait antisipasi dampak abu vulkanik. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER