Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia mengaku siap menggelontorkan dana sebanyak Rp100 miliar untuk memulihkan citra pariwisata Bali dan Indonesia pasca gejolak Gunung Agung. Hal itu disampaikan Menpar Arief Yahya dalam jumpa pers di Kantor Kemenpar di Jakarta pada Kamis (21/12).
Arief mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk promosi besar-besaran di berbagai belahan dunia. Terutama negara-negara penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke Indonesia, seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan India.
"Akan dimulai akhir Desember ini sampai akhir Januari mendatang. Untuk promosi besar-besaran ke seluruh dunia," kata Arief.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menyampaikan, kemungkinan jumlah dana yang akan digelontorkan bertambah. Pihaknya akan mengevaluasi hasil gelontoran dana dari Desember 2017 hingga akhir Januari 2018.
Jumlah dana yang dikumpulkan dan digelontorkan juga tak terbatas.
Sebenarnya jumlah dana tersebut tidak seberapa dibanding kerugian yang diterima industri pariwisata Indonesia. Arief menyebutkan, gejolak Gunung Agung membuat pariwisata Bali merugi hingga Rp250 miliar setiap harinya. Secara total, industri pariwisata nasional merugi hingga Rp15 triliun.
Hal tersebut dikarenakan Bali menyumbang 40 persen jumlah kunjungan wisman ke Indonesia.
"Jadi sehari ada kerugian sekitar Rp250 miliar rupiah. Kalau dihitung mulai 26 November sampai akhir tahun ada 36 hari. Muncul angka Rp9 triliun rupiah," ujar Arief.
Kemenpar juga mengajak pelaku industri pariwisata Indonesia, khususnya Bali, memberi diskon besar agar pelancong kembali datang.
“Kami sedang menjalin komunikasi dengan sejumlah negara yang sempat memberlakukan larangan kedatangan terkait letusan Gunung Agung, seperti China dan Australia, dua negara penyumbang wisman terbanyak ke Bali dan Indonesia,” kata Arief.
“Australia masih banyak yang datang, sementara China sempat banyak berkurang. Saya rasa wisman China akan kembali. Travel warning mereka sampai tanggal 4 Januari mendatang. Saya juga sudah diagendakan bertemu dengan Menpar Tiongkok," pungkasnya.
(ard)