Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Imlek, etnis Tionghoa di dunia juga bakal menggelar perayaan Cap Go Meh. Perayaan ini menandai 15 hari pertama setelah Tahun Baru China.
Di Singkawang, Kalimantan Barat, setiap tahunnya perayaan Cap Go Meh digelar dengan meriah, salah satunya dengan atraksi Pawai Tatung.
Tatung ialah sosok "dukun" yang dipercaya etnis Tionghoa. Para Tatung mampu merasuki dirinya dengan roh leluhur atau yang disebut
lauya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Pawai Tatung, mereka beratraksi melukai diri layaknya dalam atraksi Debus di Banten. Walau terlihat mengerikan, namun mereka melakukannya dengan cara yang aman, karena "kekuatan" dari para
lauya.
Hingga saat ini, panitia Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang telah menerima pendaftaran sebanyak 912 orang Tatung yang akan berpartisipasi dalam perayaan Cap Go Meh pada 2 Maret 2018.
Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Tjhai Leonardi, mengatakan kalau pendaftaran bakal ditutup pada 23 Februari mendatang.
"Jumlah Tatung yang terdaftar pada tahun ini sudah melampaui target rekor MURI, yang tahun lalu mencapai 777 orang Tatung," kata Tjhai.
Pawai Tatung di Singkawang akan melewati Kantor Wali Kota Singkawang menuju Jl Firdaus, Jl Pangeran Diponegoro, Jl Kepol Mahmud, Jl Sejahtera, Jl Budi Utomo, Jl Saman Diman, Jl Setia Budi, Jl Niaga dan berakhir di Jl Pai Bakir (Altar).
Terkait dengan perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Tjhai mengaku kalau pihaknya sudah mengirimkan undangan ke Presiden Indonesia Joko Widodo. Namun, hingga kini belum mendapat jawaban.
"Kami berencana untuk mendirikan panggung kehormatan di Jl Pangeran Diponegoro untuk Presiden," ujar Tjhai.
Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Singkawang, Suryanto, mengatakan kalau menjelang perayaan Cap Go Meh, tingkat okupansi kamar hotel di Singkawang mulai meningkat.
Dari 1.299 unit kamar yang tersedia, hingga saat ini sudah dipesan sebanyak 1.195 unit kamar.
Selain turis, perayaan Cap Go Meh memang juga menjadi momen mudik bagi etnis Tionghoa yang berkampung halaman di Singkawang.
 Keseruan dalam Pawai Tatung di Singkawang. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
(ard)