Jutaan Cahaya di Festival Iluminasi Nabana No Sato

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Minggu, 25 Feb 2018 09:12 WIB
Taman Nabana No Sato menggelar Festival Iluminasi setiap tahunnya. Festival tahunan ini menjadi yang terbesar di Jepang.
Suasana di dalam Festival Nabana No Sato di Jepang. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Nagashima, CNN Indonesia -- Ada banyak alasan untuk menikmati musim dingin di Jepang yang berlangsung sekitar bulan Desember hingga Maret. Salah satunya berkunjung ke Festival Iluminasi tahunan terbesar di Jepang yang diselenggarakan di kawasan Nabana No Sato.

Nabana No Sato terletak di sebuah pulau kecil memanjang di Nagashima-cho, Kota Kuwana, Prefektur Mie. Kawasan itu tidak berada jauh dari kota besar di Jepang, seperti Nagoya, Osaka, dan Kyoto.

Nabana No Sato adalah salah satu fasilitas dari komplek wisata Nagashima Resort, yang berupa taman megah dengan beragam jenis bunga dan tanaman hias, seperti Bunga Mawar, Dahlia, Fuchsia, hingga Begonia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertengahan Januari 2018, saya bersama Japan National Tourism Organization (JNTO) berkunjung ke Festival Iluminasi Nabana No Sato. Mengawali tur, saya langsung diajak oleh pemandu wisata menuju rumah kaca seluas 9.000 meter persegi di salah satu sudut taman.

Selama perjalanan ke sana, saya disuguhi beragam pemandangan, mulai dari danau hingga pepohonan yang dihiasi oleh rangkaian lampu berwarna-warni.

Rumah kaca ternyata sudah disulap menjadi ruang pameran. Di dalamnya ada tanaman hias yang dirangkai dengan lampu. Ada yang dijajarkan di lantai sampai digantung di langit-langit.

Berdasarkan keterangan pemandu, setidaknya ada 600 jenis tanaman yang tumbuh di belahan dunia dalam rumah kaca ini, salah satunya ialah Bunga Begonia, yang biasnaya rimbun di negara bersalju.

Semuanya tanaman yang ada di sini tumbuh subur, seakan berhabitat asli di Negeri Matahari Terbit. Selain saya, pengunjung lain juga langsung sibuk mengabadikan pemandangan di dalam rumah kaca ini.

Tak berada jauh dari sana, pengelola taman juga menyediakan kafe dengan konsep di luar ruang, yang menyuguhkan menu es krim sampai teh hangat.

Rangkaian lampu LED

Saat malam menjelang, saya baru diajak ke lokasi utama, pameran instalasi lampu. Pameran ini ternyata digarap sangat serius, karena saya langsung terkesima melihat jutaan lampu LED yang dirangkai sedemikian rupa.

Ukurannya mulai dari sependek lampu taman sampai setinggi bangunan satu lantai.

Setiap tahunnya, Festival Iluminasi hanya digelar mulai dari bulan Oktober sampai Mei.

Untuk tahun ini, pengelola mengambil tema keindahan alam prefektur Kumamoto, yang terdiri dari pegunungan, kastel, hingga lautan.

Sebelum menyaksikan atraksi panggung utama, kami melewati spot andalan di festival tersebut, yakni sebuah terowongan sepanjang 200 meter dengan atap dari rangkaian ratusan ribu lampu LED yang selalu berubah warna.

Selain terowongan itu, kami juga sempat melewati satu terowongan yang dinamakan terowongan Kawazu Sakura. Suasana terowongan itu berbeda, karena terdapat instalasi lampu berupa daun sakura yang juga dirangkai dari ratusan ribu lampu LED.

Jutaan Cahaya di Festival Iluminasi Nabana No SatoTerowongan yang dirangkai dari ribuan lampu LED. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)

Meski panjangnya hanya 100 meter, terowongan itu juga membuat saya dan pengunjung lainnya menghentikan langkah agar bisa berfoto.

Di panggung utama, pengunjung diberikan suguhan atraksi lampu LED lengkap dengan musik dan narasi cerita. Kedua tangan saya tak berhenti bertepuk dan memencet tombol kamera selama atraksi berlangsung.

Akses menuju Nabana No Sato

Bagi yang berniat untuk mengunjungi Nabana No Sato, saya menyarankan untuk menggunakan kendaraan umum, seperti kereta atau bus.

Jika berangkat dari Nagoya, turis bisa menggunakan Japan Railway (JR) atau Kintetsu menuju Stasisun Kuwana. Setelah itu tinggal naik bus yang menuju Nabana No Sato.

Namun, kalau berniat mengendari kendaraan pribadi cukup mengarahkan kendaraan anda menuju Pulau Nagashima, baik melalui tol atau jalan umum.

Setiba di pulau, tinggal mengikuti rambu jalan yang mengarahkan ke Nabana No Sato.

Sebagai informasi, khusus musim dingin biaya yang harus disediakan turis untuk berkujung ke Nabana No Sato sebesar 2.300 yen (sekitar Rp250 ribu). Namun di musim lainnya, harganya bisa lebih murah.

Biaya sebesar itu sudah termasuk kupon sebesar 1.000 yen (sekitar Rp120 ribu) untuk membeli makanan atau souvenir di lokasi tersebut.

Pintu gerbang Nabana No Sato mulai dibuka pada pukul 09.00 hingga 21.00 waktu Jepang.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER