Pontianak, CNN Indonesia -- Ribuan masyarakat dan turis tumpah ruah di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat (2/3/2018) sore. Mereka terlihat antusias menyaksikan Pawai Naga dalam Perayaan Cap Go Meh 2569.
Walau matahari bersinar terik dan suhu menghangat 34 derajat Celcius, namun pengunjung Pawai Naga tetap antusias menyaksikan tradisi yang dilakukan 15 hari setelah Imlek itu.
Rangkaian kain yang dibentuk seperti makhluk legenda itu diusung oleh ratusan peserta dalam barisan. Liukkan naga dimeriahkan oleh musik dari genderang dan simbal tradisional China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pawai Naga memeriahkan jalan protokol di Pontianak sepanjang dua kilometer. Sebanyak 28 naga diusung dalam pawai tahun ini.
"Rangkaian naga yang paling panjang itu 118 meter dari Kabupaten Mempawah, yang diberi nama Naga Langit," tutur Ketua Yayasan Bhakti Suci Tjioe Kui Sim alias Hasim.
Selain mengabadikan momen dengan kamera ponsel, pengunjung Pawai Naga juga meringsek ke arah rangkaian, dengan harapan mendapatkan sisik atau jenggot naga, yang dipercaya etnis Tionghoa dapat membawa berkah.
"Kita harap dapat peruntungan yang baik di tahun ini kalau bisa melintas di bawah naga. Atau bisa dapat sisik sama janggut itu bisa untuk datangkan hoki juga," ujar Lee Choo, turis asal Malaysia yang datang dalam pawai tersebut.
Di hari yang sama, Singkawang juga menggelar Perayaan Cap Go Meh. Pawai Tatung menjadi atraksi utama dalam perayaan tersebut.
Perayaan Cap Go Meh di sana dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Kedatangan beliau dengan maksud mewakili Presiden Joko Widodo dalam perayaan tahun ini.
Dalam sambutannya, Lukman mengatakan keanekaragaman budaya yang ada di Kota Singkawang menjadi salah satu aset bangsa Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan asing datang ke kota itu.
"Untuk itu, saya mengajak seluruh amat beragama yang ada di Singkawang untuk meningkatkan kerukunan dan kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah sosial di daerahnya," kata Lukman, seperti yang dikutip dari
Antara.Lukman lanjut menuturkan, kerukunan dan kebersamaan masyarakat maka akan menjadi sumber kekuatan Tanah Air.
"Saya ingin mengingatkan kepada semua untuk mengamalkan pemahaman bahwa budaya dan tradisi kita yang sangat beragam merupakan warisan leluhur yang sangat penting untuk dipertahankan dan terus dilestarikan, seperti pada perayaan Cap Go Meh di Singkawang ini," ujar Lukman.
(agh/ard)