Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Pariwisata Halal dan Destinasi Halal yang diadakan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/3), Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengharapkan Jakarta bisa menjadi destinasi wisata halal pada tahun 2020.
Pada kesempatan itu, Sandi menargetkan 1 juta turis Muslim dunia bisa datang ke Jakarta untuk lima tahun ke depan. Menurutnya, eksistensi budaya Betawi yang telah ada akan dibalut dengan unsur halal, sehingga menarik lebih banyak turis sekaligus menciptakan lapangan kerja.
"Karena kita tidak ingin begitu pariwisata 'booming', lapangan kerjanya akhirnya tidak siap. Makanya kita menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah di sini dan forum pelajar dari beberapa universitas untuk menyiapkan SDM-nya," ujar Sandi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, praktisi pariwisata Tedjo Iskandar, mengatakan jika hal tersebut sangatlah bisa dilakukan namun dengan beberapa pertimbangan. Salah satu yang terpenting adalah perihal kenyamanan wisatawan.
"Pertimbangannya sekarang, apakah itu nyaman untuk wisatawan (mancanegara) yang datang ke Indonesia?," kata Tedjo saat dihubungi
CNNIndonesia.com lewat telepon pada Selasa (20/3).
Tedjo melanjutkan, target yang ditetapkan pemerintah terkait target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 20 juta pada tahun 2019 tidaklah kecil. Belum lagi, ia menambahkan, tahun 2018 dan 2019 adalah tahun politik.
Untuk itu Tedjo mencoba mengingatkan tentang posisi Indonesia, khususnya DKI Jakarta selaku Ibukota Negara, sebagai tuan rumah yang menyambut kedatangan tamunya.
Menurut data yang didapat dari situs
Kementerian Pariwisata (Kemenpar), negara yang mendatangkan wisatawan terbesar ke Indonesia adalah China. Sedangkan Qatar berada di peringkat terbuncit dari 26 negara yang masuk dalam daftar tersebut.
Pada tahun 2017, jumlah wisatawan Negeri Tirai Bambu yang datang ke Indonesia mencapai lebih dari 1,9 juta. Kemudian diikuti oleh Singapura yang mendatangkan lebih dari 1,5 juta wisatawan.
Jika dikerucutkan ke Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan data tentang pintu masuk utama yaitu Bandara Internasional, wisatawan asal China yang mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjumlah lebih dari 338 ribu.
Posisi kedua diisi oleh Malaysia, kemudian diikuti Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.
(ard)