Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sutik mengimbau kepada turis yang melakukan kegiatan wisata menyusuri Sungai Mentaya agar selalu wasapa dengan serangan buaya yang berhabitat di sekitar kawasan perairan tersebut.
Menurut Sutik, mengganasnya serangan buaya di aliran Sungai Mentaya diduga karena habitat mereka mulai terganggu serta mulai kesulitan mendapatkan makan.
"Pengelola maupun wisatawan susur sungai Mentaya hendaknya tidak mengabaikan keselamatan, sebab belakangan ini buaya yang ada di aliran Sungai Mentaya sering menyerang manusia," kata Sutik di Sampit, pada Senin (12/3), seperti yang dilansir dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengabaikan peraturan keselamatan diharapkan para wisatawan bisa aman dan terhindar dari serangan buaya.
"Keamanan sangat penting, seperti mengenakan pelampung, tidak bermain air, dan tidak melakukan susur sungai menjelang sore ke malam hari," ujar Sutik.
Sutik lanjut mengatakan, kegiatan wisata menyusuri sungai dengan menggunakan kapal wisata milik pemerintah daerah lebih terjaga keamanannya, karena fasilitas keselamatannya lebih terjamin.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan dengan perahu milik masyarakat harus dilakukan dengan persiapan ekstra, bentuk perahunya pun lebih kecil.
Sutik berharap dengan adanya ancaman serangan buaya ini tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk berwisata menyusuri sungai.
"Kita ingin wisata susur Sungai Mentaya tetap jalan. Sebab wisata susur sungai belakangan mulai diminati masyarakat," kata Sutik.
Sementara itu, belum lama ini Jumiati salah seorang warga Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur menjadi korban serangan buaya saat mencuci pakaian di pinggir sungai Mentaya.
Dalam serangan buaya itu korban selamat dan mengalami luka cakar serta gigitan buaya di bagian tangan kiri dan kanan.
[Gambas:Video CNN] (ard)