Jakarta, CNN Indonesia -- Mengatasi masalah tidur dapat dilakukan dengan berbagai cara. Setidaknya terdapat lebih dari 100 tipe masalah tidur di dunia. Setiap permasalahan itu ditangani dengan berbeda beda.
Masalah tidur yang paling umum adalah insomnia atau sulit tidur. Penelitian dari Journal Sleep menunjukkan 150 juta orang di dunia mengalami sulit tidur. Di Indonesia penderita insomnia mencapai 28 juta orang.
Untuk mengetahui perawatan yang tepat bagi penderita insomnia, psikolog klinis Aurora Lumbantoruan menyebut yang pertama kali mesti dilakukan adalah mencari penyebab gangguan tidur. Setelah diketahui, perawatan yang tepat bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut merupakan perawatan yang biasa dilakukan bagi penderita insomnia.
1. Relaksasi Relaksasi dilakuan untuk membuat tubuh merasa tenang bebas dari pikiran yang mengganggu sehingga membuat mudah terlelap.
"Ada relaksasi dengan teknik mengatur pernapasan untuk menenangkan pikiran," kata Aurora dalam acara memperingati World Sleep Day dari AMLIFE di Jakarta, Senin (12/8). Hari Tidur Sedunia tahun ini diperingati pada Jumat, 16 Maret.
2. Cognitiv Behavioral Therapy
Terapi ini dilakukan dengan menganalisa pola tidur salah satunya dengan memiliki jurnal atau diari. Aurora menyebut dalam jurnal itu penderita insomnia harus menuliskan hal-hal yang menyebabkan sulit tidur.
"Mencatat pikiran apa yang membuat sulit tidur ini berguna untuk mengevaluasi level stress," tutur Aurora.
3. Pengobatan
Sulit tidur bisa diatasi dengan pengobatan dengan resep dokter. Biasanya perawatan ini dilakukan jika terdapat masalah kesehatan yang berhubungan dengan sulit tidur seperti mendengkur. Aurora menyarankan bila sulit tidur lebih dari tiga pekan sebaiknya berkolsutasi dengan dokter atau psikiatris.
4. Terapi potensial listrik
Terapi ini dilakukan hanya menggunakan matras kesehatan yang dialiri listrik melalui kabel fiber. Potensial listrik membantu tubuh menyeimbangkan sistem saraf sehingga dapat tidur dengan nyenyak. Terapi potensial listrik ini dikembangkan oleh AMLIFE dengan teknologi dari Jepang.
(rah)