7 Alasan Tepat buat 'Move On' dari Pekerjaan

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Rabu, 21 Mar 2018 07:36 WIB
Selain karena gaji dan jabatan, ada beberapa alasan lain yang bisa jadi pertimbangan sebelum memutuskan 'pindah' pekerjaan.
Selain karena gaji dan jabatan, ada beberapa alasan lain yang bisa jadi pertimbangan sebelum memutuskan 'pindah' pekerjaan. (Ilustrasi/Foto: Thinkstock/Ridofranz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar orang merasa sudah nyaman dengan pekerjaannya. Meski harus berjibaku dengan keruwetan lalu lintas demi mencapai tempat kerja, selalu ada alasan mengapa orang bertahan. Namun, ada kalanya pekerjaan terasa membosankan dan terkesan tak ada peningkatan dari segi gaji maupun jabatan.

Apakah gaji dan jabatan jadi alasan tepat untuk 'move on' alias mencari pekerjaan baru? Dirangkum dari beberapa sumber, tujuh alasan berikut bisa jadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk beranjak dari pekerjaan yang sekarang.

1. Membuat sakit

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang bekerja untuk memperoleh kesejahteraan bukan untuk sakit. Jika pekerjaan yang digeluti sekarang membuat tubuh kerap sakit, maka ada baiknya keluar dan mencari pekerjaan baru.


Sakit bisa jadi karena lingkungan kerja yang tak mendukung, tak disiplin soal pola makan dan istirahat serta stres. Terlalu banyak absen juga membuat staf lain harus mengambil alih pekerjaan atau jika tak ada, pekerjaan yang menumpuk setelah kembali sehat bisa membuat stres lagi.

2. Lingkungan tak menyenangkan

Lingkungan kerja tak menyenangkan juga bisa jadi alasan untuk mencari pekerjaan baru. Lingkungan yang dimaksud tak hanya tempat bekerja, tetapi juga rekan kerja dan bos. Suasana kerja tak menyenangkan bisa membuat pekerjaan terasa berat sehingga hasilnya tak maksimal.

Lebih parah lagi jika ada rasa tak aman secara emosional. Hal ini bisa disebabkan perlakuan tak menyenangkan dari rekan kerja. Ini jadi alasan tepat untuk keluar dan mencari lingkungan kerja yang lebih aman.

3. Tak sejalan dengan bos

Ada kalanya pimpinan atau bos tak lagi menjabat dan harus digantikan bos baru. Mau tak mau penyesuaian dilakukan demi performa maksimal. Namun apa daya, tak semua orang bisa mengikuti kemauan atau gaya kepemimpinan sang bos sehingga dinamika pekerjaan terasa tak lagi menyenangkan.

4. Sulit menyesuaikan jadwal

Sebagian orang mendambakan dirinya dapat mengatur anatara pekerjaan dan keluarga sedemikian rupa. Nyatanya, ada pula yang tak bisa melakukannya. Pekerjaan punya tuntutan beragam sedangkan ada keluarga yang kerap tak bisa dinomor duakan.

Jika menemukan kesulitan menyesuaikan kebutuhan keluarga dan jadwal pekerjaan, ada baiknya menemukan pekerjaan baru. Meninggalkan pekerjaan karena masalah jadwal yang tak bisa disesuaikan jadi alasan tepat.


5. Gaji tak sesuai

Gaji memang hal krusial dalam pekerjaan. Gaji memungkinkan orang untuk menghidupi dirinya serta memiliki tabungan masa depan. Namun bila gaji yang didapat tak bisa memenuhi kebutuhan bahkan minus, maka ini alasan tepat untuk beranjak. Perhitungan gaji tak hanya melulu soal kebutuhan sandang, papan dan pangan. Perhitungan transportasi menuju lokasi kerja juga perlu diperhitungkan.

6. Studi lanjut

Kini perkara pekerjaan tak hanya bicara soal keahlian. Titel pendidikan memang mau tak mau jadi pertimbangan perusahaan untuk mempekerjakan orang. Ada sebagian yang memilih untuk mengambil kuliah karyawan demi menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Ada pula yang memilih keluar demi meraih pendidikan yang lebih tinggi, semisal dari Strata 1 menuju Strata 2.

Mereka yang memutuskan untuk studi lanjut harus keluar dari pekerjaan apalagi mengambil studi di luar negeri.

7. Menemukan pekerjaan baru

Alasan tepat lain meninggalkan pekerjaan yang sekarang ialah menemukan pekerjaan baru. Pekerjaan baru ini dirasa lebih menyenangkan dan pas dengan pendidikan atau keahlian yang dimiliki. Alasan lainnya, perusahaan yang baru memberikan penawaran lebih baik daripada yang sekarang mulai dari gaji maupun posisi. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER