Penemuan Habitat Baru Bunga Langka di Bukit Kaba

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Senin, 02 Apr 2018 12:38 WIB
Keberadaan habitat bunga langka tersebut akan menambah keragaman spot wisata di Bukit Kaba
Ilustrasi Rafflesia sp (Foto: Thinkstock/Mazzzur)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu - Lampung menemukan habitat baru bunga langka Rafflesia sp di kawasan hutan Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba, Provinsi Bengkulu.

Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Abu Bakar Cekmat, mengatakan keberadaan habitat bunga langka tersebut akan menambah keragaman spot wisata di Bukit Kaba, yang selama ini dikenal sebagai tujuan wisata mendaki bukit.

"Tim menemukan satu titik habitat baru Rafflesia sp di kawasan hutan sekitar gunung api aktif Bukit Kaba," kata Abu Bakar, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (2/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan saat ditemukan pada awal Maret lalu, ada dua bongkol atau calon bunga yang siap mekar dan dalam dua hari terakhir sudah mulai membuka.

Petugas belum mengetahui dengan jelas jenis bunga langka tersebut apakah masuk spesies Rafflesia arnoldii atau Rafflesia bengkuluensis.

"Sekilas lebih menyerupai Rafflesia bengkuluensis, tapi nanti akan ketahuan dengan jelas setelah mekar sempurna," ucap Abu Bakar.

Bukit Kaba yang merupakan gunung api aktif dengan ketinggian berkisar 1.900 meter di atas permukaan laut merupakan salah satu tujuan wisata mendaki gunung yang cukup dipadati pengunjung, terutama akhir pekan dan hari libur.

Untuk menjangkau lokasi ini, pengunjung harus berkendara menggunakan roda dua atau roda empat dari Kota Bengkulu menuju Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejanglebong.

[Gambas:Instagram]

Dari desa tersebut pendakian dimulai selama dua hingga tiga jam menuju puncak Bukit Kaba. Saat memulai pendakian, pemandangan hijau kebun sayur milik penduduk serta sungai kecil yang airnya sangat jernih akan membuat suasana perjalanan terasa segar.

Pada awal Januari 2018, TWA Bukit Kaba ditutup dari kegiatan pendakian selama 20 hari untuk memulihkan ekosistem. Program tersebut dilakukan untuk memulihkan aneka tanaman di TWA Bukit Kaba yang mengalami kerusakan akibat aktivitas pendakian, khususnya oknum yang kerap membuang sampah sembarangan. (agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER