Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi dokter kecil bisa jadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi anak-anak sekolah dasar. Sejak diadakan tahun 2008-2016 sudah banyak menghasilkan Dokter Kecil dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Meski dalam tugasnya, para dokter kecil ini tak berperan untuk memeriksa dan mengobati orang sakit. Hal yang diajarkan dalam progaram Dokter Kecil ini mengenai pola hidup bersih dan sehat atau phbs, juga mengenai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
"Dalam kegiatan dokter kecil ini saya juga diajarin mengenai kebersihan diri sendiri," kata Shafira Farah Yoladifa, salah satu alumni penerima Dokter Kecil Award dari provinsi Jawa Barat, Selasa (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alumni Dokter Kecil Award tahun 2011 yang sekarang berusia 18 tahun ini sudah memiliki cita-cita menjadi seorang dokter sejak masih kecil. Keinginannya untuk menjadi seorang dokter inilah yang membuatnya tertarik ikut serta dalam program Dokter Kecil.
Keinginan Yola untuk menjadi seorang dokter ternyata tidak berhenti, ia juga memutuskan untuk meneruskan pendidkannya di fakultas kedokteran.
"Hari (17/4) ini pengumuman SNMPTN, doain semoga berhasil saya daftar di fakultas kedokteran Universitas Padjajaran," kata Yola kepada CNNIndonesia di Jakarta(17/4).
Hanya saja, berbeda dengan Yola, menjadi dokter kecil ternyata tak lantas membuat Salsabila Putri ingin jadi dokter.
 Foto: CNN Indonesia/Marcelina Salsa si dokter kecil |
Salsa -panggilan Salsabila-, pemenang Dokter Kecil Award 2016, ini memilih untuk menjadi seorang guru.
Dokter Kecil asal Kalimantan Timur ini menganggap bahwa pekerjaan seorang dokter ini mulia, karena dapat menolong banyak orang. Namun baginya guru menjadi pekerjaan yang paling mulia di atas segalanya.
"Aku mau jadi guru, karena guru pekerjaan yang paling mulia dari pada yang lain. Aku mau jadi guru matematika karena suka banget sama matematika," jelas Salsa.
Meski tak bercita-cita jadi dokter, namun Salsa dan juga Yola mengaku senang bisa mendapat kesempatan untuk menjadi dokter kecil.
Bagi mereka pengalaman dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan menjadi hal yang menarik. Tak lupa juga mereka mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dengan teman-teman baru dari seluruh daerah di Indonesia.
"Pengalaman yang susah dilupakan, bisa mengenal teman-teman dari berbagai daerah. Ada yang dari Aceh, Sulawesi, Sumba, banyak pokoknya," kata Yola.
Reuni Dokter KecilMemasuki satu dekade kegiatan Dokter Kecil Award, PB IDI bersama RB Indonesia menyelenggarakan reuni pemenang Dokter Kecil Award. Reuni ini akan dilaksanakan pada tanggal 17-20 April 2018 di Camp Huu Cai, Ciawi Bogor.
Dokter Kecil Award merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PB IDI pertama kali diadakan pada tahun 2008 sampai tahun 2016. Dalam perayaan satu dekade Dokter Kecil ini memiliki tema 'Baktiku Bagi Anak Indonesia, Berkarya Nyata, Sehatkan Bangsa.'
Kegiatan ini akan diikuti bukan hanya oleh anak-anak yang masih menempuh pendidikan di sekolah dasar tetapi juga bersama dengan alumni yang sedang menempuh pendidikan SMA dan juga kuliah.
"Acara kali ini berbeda dengan yang sebelumnya karena para alumni Dokter Kecil ini akan diberikan materi dan nanti akhirnya akan diserahkan pada orang tua asuh," kata
Dr. Ulul Albab, SpOg, Ketua Pengarah Satu Dekade Dokter Kecil Award saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/04).
 Foto: CNN Indonesia/Marcelina Shafira Farah Yoladifa |
"Mereka akan diinapkan di rumah penduduk dan adik-adik akan mempraktikkan apa yang telah mereka dapatkan sebelumnya."
Alumni dokter kecil ini akan diberikan materi untuk menjadi agen dalam perilaku hidup bersih dan sehat (phbs). Selain itu mereka juga akan mendapatkan pelatihan oleh ahli media sosial untuk mengkampanyekan hidup sehat dan juga diberikan pembekalan mengenai penulisan artikel kesehatan yang baik.
Bukan hanya dari segi akademis, para alumni dokter cilik ini juga akan diajarkan untuk menjadi seorang pemimpin dan diajarkan untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka.
Bagi Ulul, Dokter Kecil ini bukan hanya suatu program tetapi merupakan sebuah keluarga yang akan mengubah cara pikir anak untuk paham akan tanggung jawabnya.
"Dokter Kecil Award ini juga bukan mengajak anak-anak sebagai dokter tetapi bagaimana mereka dapat mengajak, mengingatkan dan memberi contoh kepada banyak orang mengenai pola hidup yang sehat," jelas Ulul.
Peringatan satu Dekade Dokter Kecil Award juga menjadi tantangan besar bagi tim penyelenggara karena berupaya untuk menerapkan komunikasi yang bisa diterima oleh anak-anak.
Sebagai ketua pengarah satu dekade Dokter Kecil Award, Ulul juga mengungkapkan tantangan terbesar adalah memberikan materi yang bisa diterima oleh anak-anak yang masih di bangku SD dan juga mereka yang sudah remaja atau duduk di bangku SMA bahkan sedang kuliah.
(cel/chs)