Kuba Ajak Napak Tilas Sejarah Geng Kriminal

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jun 2018 20:20 WIB
Walau kini Kuba sudah terbebas dari geng kriminal, namun keberadaan bar, kelab malam dan hotel tempat mereka berbisnis masih bisa dikunjungi.
Pemandangan di Havana, Kuba. (REUTERS/Alexandre Meneghini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarah geng kriminal selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Tak hanya di benua Asia, eksistensi geng kriminal juga ada di Eropa dan Amerika.

Mob Museum di Las Vegas bisa didatangi bagi yang ingin menambah wawasan mengenai sejarah geng kriminal yang sempat mengobrak-abrik Amerika.

Tapi jika pilihannya sambil berwisata ke Kuba, kini Mob Museum menyediakan paket tur ke sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tur ini berlokasi di ibu kota Kuba, Havana. Dipandu oleh pakar kriminal Scott M. Deitche, peserta akan diajak napak tilas mengenal sejarah geng kriminal yang sempat menguasai Negara Cerutu ini.

Salah satu sejarah yang dibagi ke peserta mengenai sosok bos geng yang bernama Meyer Lansky, Lucky Luciano and Santo Trafficante Jr.

Mereka bertiga sempat menguasai Kuba pada era '50-an sebelum akhirnya ditumpas oleh pemerintahan Fidel Castro.

Walau kini Kuba sudah terbebas dari geng kriminal, namun keberadaan bar, kelab malam dan hotel tempat mereka berbisnis masih bisa dikunjungi.

"Sejarah geng kriminal selalu ada di setiap negara. Kegiatan napak tilas ini menjadi cara menarik bagi turis yang ingin mengetahui sejarahnya," kata pengelola Mob Museum, Kimberly Kindig, seperti yang dikutip dari Lonely Planet.

Paket tur sejarah geng kriminal di Kuba ini dibanderol dengan harga US$1.535 per orang.

Selain makanan dan minuman, harga tersebut juga sudah termasuk tiket penerbangan dari Amerika, visa, tempat menginap dan asuransi.

Kuba adalah salah satu destinasi wisata eksotis yang digemari turis di dunia.

Retaknya hubungan diplomatik Kuba dengan Amerika Serikat (AS) sejak Revolusi Kuba pada tahun 1959 sempat membuat turis sulit datang ke sini.

Beruntungnya hubungan diplomatik tersebut terjalin kembali pada tahun 2015 saat era Presiden Barack Obama, sehingga turis kembali berdatangan.

Sepanjang tahun lalu, sebanyak 4,5 juta turis mancanegara telah datang ke Kuba.

[Gambas:Instagram]

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER