Brunei Darussalam Menuju Destinasi Ekowisata Dunia

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jun 2018 10:04 WIB
Tak jauh dari ibu kota Bandar Seri Begawan terdapat sebuah desa berkonsep alami bernama Sumbiling.
Ilustrasi. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah bukan rahasia jika Brunei Darussalam adalah salah satu negara terkaya di muka bumi, namun siapa sangka jika negara kecil yang terletak di pulau Kalimantan ini bertransformasi menjadi destinasi ekowisata kelas dunia.

Tak jauh dari ibu kota Bandar Seri Begawan terdapat sebuah desa berkonsep alami bernama Sumbiling, tepatnya di kawasan Taman Nasional Ulu Temburong.

Di tempat ini wisatawan bisa merasakan kehidupan alam liar meskipun lokasinya tidak jauh dari pusat kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat beruntung di Brunei, karena sekitar 70 persen kawasannya masih dinaungi hutan tropis. Tak hanya itu, masyarakat di sini juga ramah," ujar pengeola desa Sumbiling, Leslie Chang, seperti yang dikutip dari lonely planet.

"Pemerintah dan Sultan sangat fokus terhadap pengembangan ekowisata, ketimbang wisata yang ingar-bingar seperti pantai untuk berpesta."

Leslie menuturkan waktu yang dibutuhkan untuk menuju kawasan ekowisata dari pusat kota, hanya sekitar dua jam lewat jalan darat.

Sepuluh tahun yang lalu Leslie memulai bisnis ini, menurutnya saat itu pemerintah Brunei dan masyarakat Iban memerlukan 'dukungan' untuk mengembangkan ekowisata.

Hal inilah yang coba diyakinkan oleh Leslie, bahwa ekowisata dapat menjadi sesuatu yang menghasilkan keuntungan bagi masyarakat sekitar tanpa harus mengadu nasib ke kota.

"Mereka (masyarakat Iban) sangat akrab dengan hutan hujan tropis, dan sudah terbiasa dengan hal-hal yang bersinggungan dengan itu. Seharusnya konsep ekowisata bisa sangat berkelanjutan di tempat ini," katanya.

Selama ini, ia melanjutkan, masyarakat lokal hanya berburu untuk mendapatkan makanan. Mereka tidak pernah berburu untuk kepentingan lainnya. Bahkan beberapa tahun terakhir, kesadaran mereka untuk menjaga alam dan mengurangi aktivitas berburu semakin besar. (agr/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER