Berlomba dengan Waktu Selamatkan Benda Bersejarah di Benua Es

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jun 2018 18:24 WIB
Tak cuma fosil binatang, peneliti berpendapat bahwa mayat manusia purba sampai peralatan rumah tangganya masih terbenam di sana.
Pemandangan langit malam di kawasan Norwegia yang dekat dengan Lingkar Arktik. (AFP PHOTO / OLIVIER MORIN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perubahan iklim yang ekstrem tak hanya mengancam eksistensi makhluk hidup, karena benda bersejarah juga bisa ikut punah akibat pemanasan global.

Saat ini salah satu yang menjadi kekhawatiran dunia adalah punahnya benda bersejarah di Lingkar Arktik. Di bawah lapisan es yang tebal, kelompok peneliti yakin bahwa ada banyak benda bersejarah yang menarik untuk dieksplorasi.


Para peneliti mengatakan kalau benda bersejarah yang terkubur di Lingkar Arktik bisa digunakan sebagai bahan penelitian mengenai kelangsungan hidup manusia di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma fosil binatang purba, mereka berpendapat bahwa mayat manusia purba sampai peralatan rumah tangga mereka terbenam di sana.

Kondisinya juga diperkirakan masih utuh, karena lapisan es yang membuat beku, berbeda dengan lapisan tanah biasa.

Sayangnya kini banyak tebing es di Lingkar Arktik yang mencair karena pemanasangan global.

"Kami khawatir benda bersejarah juga ikut hancur akibat hal tersebut," tutur kelompok peneliti yang tulisannya dimuat di Antiquity.

"Jika sudah hancur, benda bersejarah itu tak bisa lagi kita perbaiki. Kita jadi kehilangan banyak sumber penelitian penting," lanjut tulisan tersebut.


Kelompok peneliti menghitung ada sekitar 180 ribu titik benda bersejarah di Lingkar Arktik, yang tersebar di Kanada, Rusia, Alaska dan Greenland.

Salah satunya ialah Desa Inuit, utara Kanada, yang menjadi saksi bisu dimulainya peradaban manusia di zaman es silam.

Pada tahun 1826 sempat ada kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh peneliti John Franklin. Saat itu ia menyatakan ada 17 rumah milik penduduk desa. Namun saat ini desa tersebut lenyap.

Matthew Betts, kurator dari Canadian Museum of History, Quebec, Kanada, mengatakan kalau usaha penyelamatan benda bersejarah di Lingkar Arktik perlu dilakukan sekarang.

"Benda-benda bersejarah yang ada di sana sama pentingnya dengan yang ditemukan di belahan dunia lain. Saat ini terjadi kerusakan dan kehilangan yang sangat parah di sana," kata Betts.

Selain perubahan iklim yang ekstrem, jauhnya jarak juga membuat penelitian kerap terhambat. Meski demikian, kata Betts, usaha tetap perlu dilakukan sebelum semuanya terlambat.

"Biayanya pasti akan sangat mahal, tapi setidaknya kita masih bisa menyelamatkan sesuatu," ujar Betts.

Jorgen Hollesen, arkeolog dari Museum of Denmark, ikut mengatakan bahwa penyelamatan benda bersejarah juga menambah warisan budaya di dunia.

"Generasi muda di Greenland mungkin tak bisa mengenal nenek moyangnya jika benda bersejarah itu tak terselamatkan," kata Hollesen.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER