Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Perjanjian Iklim Global yang disepakati di Paris, Perancis pada Desember 2015 lalu berdampak negatif bagi kelangsungan 13 objek wisata dunia.
Seluruh destinasi tersebut terkenal akan keindahan wisata alamnya yang bisa rusak jika perjanjian Paris jalan di tempat. Karena tanpa dukungan AS, maka negara-negara di dunia bakal kesulitan menjalankan upaya mencegah kebakaran hutan, atau mencegah pemanasan global akibat kegiatan industri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah lima dari 13 objek wisata dunia yang bisa rusak akibat pemanasan global menurut
Travel and Leisure:
1. Wadi Rum, Yordania Wadi Rum merupakan komplek situs wisata di tengah padang pasir berusia 12 ribu tahun yang seluruh objek serta hewan liarnya dilindungi UNESCO. Wadi Rum memiliki gua-gua, ngarai, tebing, dengan 45 ribu ukiran batu zaman purbakala yang masih terawat sampai saat ini.
Wadi Rum merupakan destinasi wisata di Yordania sekaligus kawasan konservasi dengan luas 720 kilometer persegi. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Mengingat lokasinya berada di tengah padang pasir yang bercuaca ekstrem, dikhawatirkan tanpa adanya upaya untuk mengurangi pemanasan global bisa meningkatkan kadar kekeringan udara yang akan memusnahkan spesies yang tinggal di dataran tinggi Wadi Rum.
2. Hutan Bwindi, UgandaTaman nasional di Uganda ini menjadi rumah bagi separuh gorila yang masih hidup di dunia. Hutan Bwindi merupakan satu dari tiga tempat di dunia yang masih menjadi habitat alami gorila-gorila tersebut.
 Pemanasan global bisa membuat gorila di hutan Bwindi sangat rentan terserang penyakit. (REUTERS/David Gray) |
UNESCO mengkhawatirkan pemanasan global bisa menyebabkan kematian bagi 75 persen gorila yang ada di hutan tersebut.
3. The Great Barrier Reef, AustraliaTerletak di kepulauan Queensland, The Great Barrier Reef memiliki koleksi karang dan biota bawah laut yang sangat indah. Namun, ilmuwan Australia khawatir keindahan bawah laut tersebut akan rusak jika suhu perairan tersebut naik 2 derajat Celcius.
 The Great Barrier Reef memiliki koleksi karang dan biota bawah laut yang sangat indah. (Thinkstock/ltos) |
4. Easter Island, ChileChile memiliki taman nasional Rapa Nui, atau lebih populer disebut dengan Easter Island. Di pulau tersebut berdiri 900 patung monumental atau disebut moai yang dibuat selama abad ke-13 sampai ke-16, dan bisa menyedot 10 ribu wisatawan setiap tahun.
 Jika permukaan laut di sekitar Easter Island semakin tinggi, bukan tidak mungkin 900 moai akan hilang tersapu ombak. (www.annedirkse.com) |
Pemanasan global dikhawatirkan dapat meningkatkan ketinggian permukaan dan ombak air laut yang bisa menyapu bersih patung-patung tersebut.
5. Patung Liberty, ASPatung Liberty menjadi salah satu simbol ikonik yang berharga bagi AS. Pada 2012 silam, badai yang disertai dengan petir besar menyambar patung yang menjulang tinggi tersebut.
 Patung Liberty yang menjadi simbol AS juga bisa rusak karena pemanasan global. (REUTERS/Eduardo Munoz) |
Bukan hanya menghadapi risiko tersambar petir, patung Liberty juga dikelilingi air yang bisa naik permukaannya sewaktu-waktu jika pemanasan global tidak diredam.
Beberapa objek wisata lain yang juga terancam rusak akibat pemanasan global adalah Antartika, Taman Nasional Yellowstone, Kutub Utara, Pulau Kiribati, Pulau Galápagos, Stonehenge, Venice, sampai kota Bangkok.
(gen)