Jakarta, CNN Indonesia -- Pekerja di Korea Selatan sepertinya tak akan lagi 'kerja lembur bagai kuda' karena pemerintahnya memutuskan untuk memangkas waktu bekerja dari yang semula selama 68 jam turun menjadi 52 jam per 1 Juli 2018.
Aturan ini berlaku untuk semua perusahaan yang memiliki lebih dari 300 pekerja di Korea Selatan. Sementara perusahaan yang lebih kecil wajib mulai menerapkannya pada 2020 dan 2021.
Profesor manajemen di Purdue University Krannert School of Management Ellen Kossek menilai peraturan ini memiliki dampak yang baik bagi kesehatan para pekerja, terutama tingkat kesuburan dan kelahiran yang kini menjadi masalah bagi Negara Kpop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peraturan ini menarik. Saya pikir ini merupakan perubahan yang baik. Saya tahu mereka khawatir soal penurunan tingkat kesuburan yang berujung pada masalah ekonomi. Mereka juga khawatir soal kesehatan," kata Kossek.
Korea Selatan memang sedang putar otak untuk membuat hidup penduduknya lebih nyaman.
Sebelum mengurangi jam kerja, pemerintahnya sudah lebih dulu membuat aturan mematikan aliran listrik di Balai Kota Seoul lebih cepat setiap Jumat malam agar para pekerja lebih cepat pulang ke rumah.
Keseimbangan kerja itu dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Negeri Ginseng yang sedang berkembang pesat.
"Keajaiban ekonomi itu akan sulit untuk dipertahankan tanpa jam kerja yang panjang atau kelahiran," kata Kossek.
Berdasarkan dara World Bank, saat ini, para perempuan di Korea Selatan rata-rata memiliki 1,2 anak per kapita.
Data ini membuat negara itu memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia.
Menurut Kossek kondisi itu sangat mengkhawatirkan lantaran generasi di Korea Selatan terus menua dan berdampak buruk bagi pertumbuhan Korea Selatan.
Jauh sebelum memangkas jam kerja, Korea Selatan merupakan negara ke-tiga dengan jam kerja terpanjang di dunia.
Fakta itu didapat berdasarkan data dari Organisation for Economic Co-operation and Development terhadap 37 negara di dunia.
Berdasarkan data itu rata-rata orang di Korea Selatan bekerja sekitar 2.024 jam di tahun 2019 atau sekitar 38,9 jam per minggu.
Negara dengan jam kerja tebanyak diduduki oleh Meksiko dengan rata-rata 2.257 jam per tahun atau 43,4 jam dalam seminggu.
Disusul Kosta Rika dengan 2.179 jam per tahun atau 41,9 jam per minggu.
Di sisi lain, negara dengan jam kerja terendah di dunia adalah Jerman dan Denmark dengan rata-rata setiap orang bekerja 1.356 dan 1.408 jam per tahun atau 26 dan 27 jam per pekan.
(ard)