Wabah Penyakit Mulut dan Kaki Melanda Ternak Korea Selatan

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 07 Feb 2017 12:00 WIB
Belum selesai wabah flu burung, saat ini pemerintah Korea Selatan harus berjuang menghadapi wabah mulut dan kaki yang melanda peternakannya.
Belum selesai wabah flu burung, saat ini pemerintah Korea Selatan harus berjuang menghadapi wabah mulut dan kaki yang melanda peternakannya. (Moon Yo-han/News1 via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyatakan secara resmi kalau wabah penyakit mulut dan kaki tengah menyerang sejumlah peternakan di negaranya.

Mengutip Reuters pada Senin (6/2), pihak Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korsel mengatakan bahwa salah satu peternakan di Boeun County, Provinsi Chungcheong, saat ini tengah diserang wabah mematikan itu.


Terletak 180 kilometer dari Seoul, sebanyak 195 ekor sapi dinyatakan positif terkena wabah ini. Akibatnya, pemerintah memutuskan untuk memusnahkan seluruh mamalia tersebut guna mencegah wabah menyebar lebih luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah pencegahan seperti pemberhentian aktifitas berternak di sejumlah tempat yang terpapar peternakan wabah ini.

Meskipun tak memengaruhi manusia, wabah penyakit mulut dan kaki dapat berakibat fatal pada ternak, terutama yang memiliki kuku kaki, terbelah seperti sapi, babi, dan domba.


Sebelumnya Korsel juga terserang wabah yang sama pada awal 2016. Saat itu, sebanyak 600 babi dari peternakan di Uiseong harus dimusnahkan agar tidak menularkan penyakit tersebut pada hewan ternak lain.

Tidak hanya wabah mulut dan kaki, negara ini baru saja bertarung melawan virus flu burung yang menyerang pada November silam. Sekitar 33 juta burung di peternakan harus dimusnahkan.

Wabah itu sampai menyebabkan pemerintah harus mengimpor telur segar dari berbagai negara, salah satunya Amerika Serikat.


Selain menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, lonjakan harga telur juga menjadi permasalahan baru yang harus dihadapi saat itu.

Hingga kini, belum ada pengumuman lebih lanjut dari pemerintah terkait penanganan wabah penyakit yang melanda peternakan ini.

(okt/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER